Rabu 10 Aug 2022 18:06 WIB

NASA dan ESA Berhasil Tangkap Gambar Gugus Bintang Sagitarius

Gambar gugus bintang Sagitarius diambil dengan teleskop luar angkasa Hubble.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Nora Azizah
Gambar gugus bintang Sagitarius diambil dengan teleskop luar angkasa Hubble (Foto: ilustrasi)
Foto: nasa
Gambar gugus bintang Sagitarius diambil dengan teleskop luar angkasa Hubble (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AMERIKA SERIKAT -- Badan Antariksa Amerika (NASA) dan Badan Antariksa Eropa (ESA), yang mengelola bersama Teleskop Luar Angkasa Hubble, baru saja merilis gambar spektakuler baru gugus globular NGC 6638, gugus bintang di konstelasi Sagitarius. Gambar dibuat dari pengamatan oleh Wide Field Camera 3 Hubble dan Advanced Camera for Surveys.

Sebelum Hubble, dilansir dari Space, Rabu (10/8/2022), hampir tidak mungkin untuk membedakan bintang individu dalam gugus globular, yang merupakan kumpulan padat bintang kuno yang berjumlah puluhan ribu hingga jutaan. Karena teleskop berbasis darat harus mengintip melalui atmosfer Bumi untuk melihat bintang-bintang, pandangan mereka terkadang menjadi terdistorsi.

Baca Juga

Itu bukan masalah bagi Hubble, yang mengorbit Bumi pada 340 mil (547 kilometer) di atas permukaan sebagai perbandingan, Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) berjarak sekitar 1 juta mil (1,5 juta kilometer) dari Bumi, jauh lebih jauh meskipun ia terutama beroperasi dalam spektrum inframerah, sementara Hubble beroperasi dalam spektrum cahaya tampak.

Itu berarti Hubble secara teknis terletak di dalam atmosfer, yang membentang sejauh 6.200 mil (10,00 kilometer). Bahkan, jaraknya cukup dekat sehingga astronaut bisa berkunjung untuk melakukan perbaikan. (Atau setidaknya mereka bisa ketika pesawat ulang-alik terbang.) Tapi Hubble terletak pada titik di mana atmosfernya sangat tipis sehingga tidak mengaburkan pandangan observatorium tentang bintang-bintang.

Dengan demikian, Hubble telah berperan penting dalam penelitian gugus globular, dan terus membuat penemuan baru secara teratur.

Sementara Hubble sudah berusia lebih dari 30 tahun, teleskop masih memiliki sedikit kehidupan yang tersisa di dalamnya, dan para ilmuwan akan terus menggunakannya bersama dengan JWST untuk menjawab pertanyaan terbesar tentang kosmos.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement