REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter muda sekaligus pengusaha Michael Lawanto merasa mendapat kehormatan berada di tengah umat muslim saat beberapa waktu lalu hadir memperingati Nuzulul Quran di Masjid Nasional Al Akbar, Surabaya, Jawa Timur bersama Gus Miftah dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Sebagai figur nonmuslim pemilik akun IG @dr.michaellawanto ini sangat mengapresiasi undangan Gus Miftah.
"Beberapa waktu lalu saya diundang Gus Miftah untuk datang ke acara peringatan malam Nuzulul Quran itu adalah acara umat muslim, saya melihat Gus Miftah representatif almarhum Gus Dur," ujar dia di Jakarta, Rabu (10/8/2022).
"Tidak pernah mendiskriminasi, sangat menggandeng seluruh golongan dan lapisan masyarakat walaupun saya etnis tionghoa ataupun beragama lain, beliau juga sangat terbuka dan toleransi sekali," kata dr. Michael.
Kesan ini dirasakan dr. Michael karena pada acara tersebut, Gus Miftah tidak segan mengajaknya ke atas panggung bersama untuk menyapa 20 ribu umat muslim yang hadir. Ia menceritakan kehadirannya di salah satu perayaan bersejarah bagi umat Islam yakni malam Nuzul Quran atau turunnya kitab suci umat Islam dan kehadirannya atas undangan langsung Gus Miftah.
“Undangan ini dalam rangka sosialisasi terhadap pengusaha- pengusaha nonmuslim agar saudara-saudara umat muslim juga tahu kalau kita-kita ini mau bertoleransi, partisipasi, dukung kegiatan mereka. Bahkan kita juga sudah sosialiasi ke Bupati Sidoarjo untuk menyampaikan aspirasi bahwa bukan hanya pengusaha muslim, tapi pengusaha nonmuslim juga berkomitmen untuk membantu dan ikut membangun Indonesia terutama Surabaya. Kalaupun ada acara nonmuslim, kita juga ingin berpartisipasi dan memberikan dukungan atau sponsor," lanjut dia.
Ia juga sempat berbincang dengan gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan dirinya sangat mengagumi gubernur yang tegas ini. "Ibu Khofifah adalah seorang wanita yang tangguh, berani dan tegas. Tidak kalah dengan laki-laki. Saya sangat mengapresiasi kebijakan beliau terhadap Surabaya karena sangat memperhatikan warganya. Dan beliau juga punya prinsip untuk membangun Jawa Timur," ujar dia.
Di kesempatan yang sama dr. Michael memberi pesan kepada generasi muda agar bisa membawa pengaruh besar ditengah pergesekan dan konflik antaragama sebagai upaya meningkatkan toleransi dan keberagaman.
“Generasi muda harus memiliki peras yang besar. Mengingat keberagaman yang yang ada di sekitar kita memiliki potensi konflik yang sangat besar. Pesan saya generasi muda nggak boleh terpengaruh oleh satu berita, tautan atau link di medsos ini sangat berbahaya. Cerna dulu, pahami dulu isinya, jangan langsung ditelan mentah-mentah. Padahal, dengan adanya perbedaan, sebenarnya kita bisa membangun bangsa sama-sama, bisa lebih kuat, bertoleransi, saling menopang, serta melengkapi kelebihan dan kekurangan masing -masing," kata dia.