Kamis 11 Aug 2022 06:05 WIB

Pesta Olahraga Solidaritas Islam Resmi Dibuka di Turki

Pesta Olahraga Solidaritas Islam meningkatkan solidaritas negara Muslim.

Rep: mgrol135/ Red: Ani Nursalikah
Upacara pembukaan pesta Olahraga Solidaritas Islam ke-5 di Konya, Turki, Selasa (9/8/2022). Pesta Olahraga Solidaritas Islam Resmi Dibuka di Turki
Foto: AA Photo
Upacara pembukaan pesta Olahraga Solidaritas Islam ke-5 di Konya, Turki, Selasa (9/8/2022). Pesta Olahraga Solidaritas Islam Resmi Dibuka di Turki

REPUBLIKA.CO.ID, KONYA -- Edisi kelima Pesta Olahraga Solidaritas Islam secara resmi dimulai di provinsi Konya, Turki dalam upacara pembukaan yang penuh warna pada Selasa (9/8/2022). Presiden Recep Tayyip Erdogan meresmikan pertandingan tersebut setelah menghadiri makan malam dengan perwakilan dari negara-negara peserta.

 

Baca Juga

“Saya memulai kegiatan olahraga Pesta Solidaritas Islam ke-5. Saya mengucapkan selamat kepada semua orang yang berkontribusi untuk ini atas nama saya dan bangsa saya. Semoga berhasil,” ucapnya pada upacara pembukaan.

 

Sebelum meresmikan pertandingan, Erdogan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin Azerbaijan, Siprus Turki, Palestina, Albania, dan Aljazair. Lebih dari 4.000 atlet dari 56 negara berpartisipasi dalam turnamen yang akan berakhir pada 18 Agustus. Atlet dan tim akan bertanding di 24 cabang. Turki mengirimkan 461 atletnya di semua cabang.

 

Dilansir Daily Sabah, Selasa (9/8/2022) Menteri Pemuda dan Olahraga Mehmet Muharrem Kasapoğlu mengatakan Turki senang menjadi tuan rumah acara tersebut. Dia menyoroti pentingnya olahraga.

 

Masih seputar upacara pembukaan, Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam berterima kasih kepada Turki karena menjadi tuan rumah acara tersebut. Taha mengatakan penting negara-negara Islam mengadakan acara semacam itu yang memperkuat dialog antarbudaya.

 

Menteri Olahraga Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Turki Al-Faisal yang juga menjabat sebagai kepala Persatuan Komite Olimpiade Nasional Arab, berterima kasih kepada Erdogan dan rakyat Turki karena telah mengadakan acara olahraga tersebut. Pertandingan ditunda selama satu tahun karena pembatasan yang berasal dari pandemi Covid-19.

Tahun ini, sekitar 355 medali diperebutkan bagi para atlet. Peserta akan berkompetisi dalam permainan yang diadakan di 12 tempat berbeda di seluruh Konya, termasuk stadion dan pusat olahraga. Pada pertandingan sebelumnya, Turki meraih total 305 medali, termasuk 95 emas, 101 perak, dan 109 perunggu.

 

Di Konya, atlet akan bertanding dalam cabang menembak, atletik, basket tiga lawan tiga, bersepeda, bocce, senam, anggar, sepak bola, gulat, angkat besi, bola tangan, judo, karate, kickboxing, tenis meja, panahan, taekwondo, bola voli, renang, panahan tradisional, para-atletik, tenis meja, para-panahan, dan para-renang.

 

Arab Saudi pertama kali menjadi tuan rumah Islamic Solidarity Games pada 2005. Idenya adalah pengembangan atlet dan untuk meningkatkan solidaritas dan ikatan melalui olahraga antara negara-negara di dunia Muslim. Namun, warga non-Muslim dari negara-negara tersebut juga dapat berpartisipasi dalam permainan. Edisi terakhir pertandingan diadakan di Baku, Azerbaijan pada 2017.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement