Rabu 10 Aug 2022 19:34 WIB

China Upayakan Reunifikasi Damai dengan Taiwan

Upaya damai dilakukan China tanpa meninggalkan penggunaan kekuatan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Dalam gambar yang diambil dari video dan dirilis oleh Kantor Berita Xinhua China, sebuah pesawat militer China terbang selama latihan korps angkatan udara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), Jumat, 5 Agustus 2022 China melakukan
Foto: Xinhua via AP
Dalam gambar yang diambil dari video dan dirilis oleh Kantor Berita Xinhua China, sebuah pesawat militer China terbang selama latihan korps angkatan udara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), Jumat, 5 Agustus 2022 China melakukan

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China pada Rabu (10/8/2022) menegaskan kembali ancamannya yang akan menggunakan kekuatan militer untuk mencaplok wilayah Taiwan yang demokratis. Versi bahasa Inggris dari pernyataan China mengatakan, Beijing akan mengerahkan upaya terbaik untuk mencapai reunifikasi damai.

“Tetapi kami tidak akan meninggalkan penggunaan kekuatan, dan kami memiliki opsi untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan. Ini untuk menjaga dari campur tangan eksternal dan semua kegiatan separatis,” kata pernyataan itu.

Baca Juga

China menggelar latihan militer di sekitar Selat Taiwan sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua House of Representative Amerika Serikat (AS), Nancy Pelosi ke Taipei. China telah berulang kali mengecam AS agar tidak ikut campur dalam urusan internalnya. 

Selain itu, China telah menghentikan dialog tentang berbagai macam isu mulai dari keamanan maritim hingga perubahan iklim dengan AS. Amerika Serikat tidak menjalin hubungan diplomatik formal dengan Taiwan. Namun AS menjadi pemasok utama alat pertahanan Taiwan.

Persoalan Taiwan ini menjadi salah satu penyebab ketegangan hubungan antara Beijing dan Washington. 

“Kami akan selalu siap merespons dengan menggunakan kekuatan atau cara lain yang diperlukan untuk campur tangan kekuatan eksternal atau aksi radikal oleh elemen separatis. Tujuan utama kami adalah untuk memastikan prospek reunifikasi damai China dan memajukan proses ini,” kata pernyataan pemerintah China.

Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, pada Selasa (9/8/2022) memperingatkan bahwa latihan militer China mencerminkan ambisi untuk mengendalikan petak besar Pasifik barat. Sementara Taipei juga melakukan latihan militer untuk kesiapan mempertahankan diri dari serangan China.

"Strategi Beijing akan mencakup mengendalikan laut China Timur dan Selatan melalui Selat Taiwan dan memberlakukan blokade untuk mencegah AS dan sekutunya membantu Taiwan jika terjadi serangan," ujar Wu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement