REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- PT Angkasa Pura II Bandara Tjilik Riwut Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah menyatakan, pergerakan kargo udara dalam satu harinya mampu mencapai hingga puluhan ton."Kalau kargo di Bandara Tjilik Riwut sangat baik. Yang datang per harinya mampu mencapai hingga 40 ton, bahkan pernah hingga 50 ton per hari," kata Executive General Manager (EGM) AP II Bandara Tjilik Riwut Agoes Soepriyanto di Palangka Raya, Rabu (10/8/2022).
Sedangkan untuk muatan barang yang diangkut atau kargo ke luar daerah melalui Bandara Tjilik Riwut per harinya minimal rata-rata sekitar lima ton, dan terkadang mampu mencapai 7-10 ton per hari.Agoes mengatakan, pergerakan kargo tersebut didominasi berbagai jenis barang yang diperjualbelikan secara daring atau online.
Kondisi ini menunjukkan kondisi perekonomian daerah atau masyarakat sangat baik.Dia menyebut, untuk bandara dengan kelas yang sama seperti Bandara Tjilik Riwut, aktivitas pergerakan kargo tersebut mungkin bisa menjadi salah satu yang terbaik untuk skala nasional.
"Ini sangat potensial. Jadi ke depan bagaimana juga kita bersama-sama mendorong agar kargo yang keluar daerah jumlahnya bisa semakin meningkat lagi," terangnya.
Apalagi Kalteng memiliki banyak potensi yang masih bisa dikembangkan lebih jauh lagi, baik dari sisi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), maupun industri kecil dan menengah (IKM).Sementara itu, hingga saat ini masing-masing pemerintah daerah di Kalteng terus berupaya mengoptimalkan pengembangan UMKM maupun IKM, agar produk-produk yang dihasilkan semakin meningkat kualitasnya maupun jangkauan pasarnya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kalteng Aster Bonawaty mengatakan, melalui berbagai program dan kegiatan, pihaknya terus berupaya membantu pelaku usaha di daerah untuk berkembang."Yang kami lakukan mulai dari pembinaan, pendampingan, hingga membantu membuka akses untuk perluasan pasar bagi para pelaku usaha di daerah menjangkau pasar luar, baik nusantara maupun internasional," tuturnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika