Rabu 10 Aug 2022 22:57 WIB

Bela Palestina, Putri UEA Kritik Israel Bandingkan dengan Holocaust

Israel dikecam karena menyerang Palestina.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Tentara Israel menangkap seorang pria Palestina selama bentrokan menyusul protes di pusat kota kota Hebron, Tepi Barat, 09 Agustus 2022. Tiga warga Palestina tewas, pada 09 Agustus, ketika tentara Israel meledakkan sebuah rumah yang mereka tinggali di kota tua kota Nablus di Tepi Barat, menurut sumber medis. Kementerian Kesehatan mengkonfirmasi kematian tiga warga Palestina yang dibawa ke rumah sakit dalam kondisi sangat kritis.
Foto: EPA-EFE/ABED AL HASHLAMOUN
Tentara Israel menangkap seorang pria Palestina selama bentrokan menyusul protes di pusat kota kota Hebron, Tepi Barat, 09 Agustus 2022. Tiga warga Palestina tewas, pada 09 Agustus, ketika tentara Israel meledakkan sebuah rumah yang mereka tinggali di kota tua kota Nablus di Tepi Barat, menurut sumber medis. Kementerian Kesehatan mengkonfirmasi kematian tiga warga Palestina yang dibawa ke rumah sakit dalam kondisi sangat kritis.

REPUBLIKA.CO.ID,DUBAI -- Putri Uni Emirat Arab (UEA), Sheikha Hend Bint Faisal Al Qasimi, menyampaikan kritik terhadap agresi terbaru Israel di Jalur Gaza yang terkepung. Akibat serangan tersebut, 44 warga Palestina tewas, termasuk 15 anak-anak, dan lebih dari 360 orang terluka.

Kritik disampaikan Sheikha Hend melalui akun Twitternya. Dia mengungkapkan bahwa ada pihak yang menginginkan agar orang-orang tidak menaruh simpati terhadap orang-orang Palestina yang menjadi korban serangan Israel.

Baca Juga

"Media yang dikendalikan oleh Anda tahu siapa, yang ingin Anda tidak merasa setiap ons pun bersimpati pada bayi yang meninggal. dengan mengklaim ayah teroris mereka sengaja menggunakan mereka sebagai perisai manusia. Tidak ada yang percaya Anda. Tumbuh dewasalah dan hentikan perang," tulis Sheikha Hend di Twitter, dilansir Middle East Monitor, Rabu (10/8/2022).

Menurut Sheikha Hend, Isreal melakukan upaya framing supaya memiliki dasar untuk menyerang Jihad Islam. Sebab dengan demikian, pembunuhan yang mereka lakukan bisa dipahami dan dibenarkan.

"Israel membingkai Gaza untuk 'mempersiapkan' Jihad Islam. Jadi, mereka melihat pemboman dan pembunuhan warga sipil dan bayi sebagai hal yang dapat dimengerti dan dibenarkan. AS menyebut ini 'pertahanan diri'. Wow. Wow," tambahnya.

Dia juga membandingkan kematian Muslim dengan orang-orang Yahudi selama Holocaust. Dia mengatakan ada sebanyak 6 juta lebih orang Yahudi yang terbunuh di Eropa saat itu. Kemudian, selama 25 tahun terakhir, setidaknya 12,5 juta Muslim tewas dalam perang.

"6.636.235 orang Yahudi terbunuh dalam WW2, terbunuh di Eropa. Setidaknya 12,5 juta Muslim tewas dalam perang dalam 25 tahun terakhir. Anda tidak pernah mendengar seorang Muslim menulis buku, film, yang memulai hukum bahwa jika Anda tidak bersimpati dengan penderitaan kami, Anda bukan manusia biasa. Kami memaafkan & move on," tuturnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement