Rabu 10 Aug 2022 23:37 WIB

SCG Salurkan Rp 17 Miliar Bantu Pendidikan di Indonesia

SCG bantu pendidikan lewat penyerahan beasiswa bagi 493 pelajar di Indonesia

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Siam Cement Group (SCG). Menandai perjalanan 10 tahun SCG berkontribusi bagi kemajuan pendidikan Indonesia, perusahaan kembali melakukan penyerahan beasiswa dalam program Sharing The Dream kepada 493 pelajar terpilih kategori SMA/sederajat dan mahasiswa S1.
Siam Cement Group (SCG). Menandai perjalanan 10 tahun SCG berkontribusi bagi kemajuan pendidikan Indonesia, perusahaan kembali melakukan penyerahan beasiswa dalam program Sharing The Dream kepada 493 pelajar terpilih kategori SMA/sederajat dan mahasiswa S1.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menandai perjalanan 10 tahun SCG berkontribusi bagi kemajuan pendidikan Indonesia, perusahaan kembali melakukan penyerahan beasiswa dalam program Sharing The Dream kepada 493 pelajar terpilih kategori SMA/sederajat dan mahasiswa S1. 

President Director PT SCG Indonesia, Chakkapong Yingwattanathaworn mengatakan SCG Sharing the Dream dapat lebih berdampak dan strategis dalam mendukung pemerintah menuntaskan masalah pendidikan serta kesenjangan sosial masyarakat

“Hal ini sejalan dengan kampanye ESG 4 Plus kami di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tulis, Rabu (10/8/2022).

Sementara itu Country Director SCG di Indonesia, Warit Jintanawan menambahkan pada tahun ini, SCG Sharing the Dream genap satu dekade sejak dilaksanakan pada 2012. Tercatat program ini sudah menyalurkan lebih dari 3.570 beasiswa bagi pelajar Indonesia dan menyerap dana sebesar Rp17 miliar, melingkupi dana pendidikan dan program pengembangan.

“Ini merupakan komitmen SCG dalam mewujudkan pemerataan akses pendidikan sekaligus implementasi dari nilai ESG 4 Plus (Environmental, Social, and Governance),” kata Warit. 

Lebih lanjut Warit menyatakan pihaknya akan mendorong para scholars (penerima beasiswa) untuk terjun langsung ke masyarakat, melihat masalahsekitarnya, dan berdialog untuk  mencari solusi. 

“Pola pikir kritis, kesadaran, dan pembentukan karakter generasi muda merupakan sasaran dampak dari program ini,” ucapnya. 

Adapun sasaran tersebut sejalan dengan gagasan “Merdeka Belajar” dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang mendorong pelajar untuk merdeka dalam berpikir dan mengoptimalkan potensi sesuai minat dan bakatnya. Sebab, Indonesia berada pada peringkat ke-107 dari 189 negara pada Indeks Pembangunan Manusia tahun 2020 yang dirilis Bank Dunia. Indeks tersebut salah satunya diukur dari pendidikan; yaitu rata-rata masa sekolah anak. Indonesia mencatatkan rata-rata masa sekolah sebesar 8,2 tahun, sedangkan ekspektasi masa sekolah anak yaitu 13,6 tahun.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim, menyampaikan apresiasinya pada program ini, karena kementerian tidak bisa bekerja sendiri.  Merdeka Belajar adalah upaya bersama dan gerakan kolaboratif yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk sektor industri.

"Saya mengapresiasi komitmen SCG selama 10 tahun terakhir menjalankan beasiswa Sharing The Dream sebagai salah satu program CSR perusahaan. Di samping itu, saya juga turut senang mengetahui bahwa dalam perayaan 10 tahun ini, ada peningkatan pada jumlah penerima beasiswa. Hal ini tentunya sangat mendukung upaya kita bersama untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan yang berkualitas," ucap Nadiem.

SCG menambah jumlah penerima manfaat hingga 493 siswa (480 siswa SMA/sederajat dan 13 Mahasiswa S1) serta Bekasi sebagai wilayah baru dari sebelumnya 410 pelajar pada tahun 2019. Penambahan tersebut merupakan kontribusi PT Fajar Surya Wisesa Tbk selaku anak perusahaan di bawah unit bisnis SCGP bagi 83 pelajar asal Bekasi. Dana pendidikan yang disalurkan terdiri dari dua kategori yakni pelajar SMA dan Mahasiswa S1.  

Selain biaya pendidikan, SCG juga akan mendukung tiga  proyek sosial terpilih dari scholars, salah satunya proyek Pemanfaatan Limbah Organik sebagai Budidaya Maggot oleh Elsa Nopiyanti, mahasiswi Institut Pertanian Bogor. Hasil ternak maggot bermanfaat sebagai pakan hewan ternak seperti unggas serta bermanfaat juga sebagai pupuk organik sehingga membantu peternak dan petani dalam menghemat biaya. 

"Proyek sosial yang saya ajukan mengadaptasi ekonomi sirkular yang juga diterapkan SCG. Menurut saya, ESG itu prinsip/standar perusahaan yang menyatukan lingkungan, sosial, dan tata kelolanya agar kegiatan bisnis dapat memberikan dampak berkelanjutan. Maka dari itu, saya mengaplikasikan prinsip-prinsip tersebut pada proyek saya agar bisa bermanfaat secara berkelanjutan," ucapnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement