REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- PT PLN (Persero) melalui PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Hitu mengajak warga Desa Asilulu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah untuk beralih menggunakan listrik prabayar.
"Kami berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bahaya listrik, dan memperkenalkan layanan listrik prabayar, sebagai solusi pintar pengguna listrik yang nyaman, serta demi meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan melalui sosialisasi program digitalisasi Kwh Meter Prabayar dan penggunaan listrik yang aman," kata Manager PLN ULP Hitu, Eka Pebriyanti Empra, di Ambon, Rabu (10/8/2022).
Ia mengatakan, sosialisasi listrik prabayar menjadi wadah untuk mengedukasi masyarakat yang masih belum mengenal meter prabayar agar tidak ragu untuk melakukan migrasi ke layanan listrik prabayar.
"Sosialisasi ini juga merupakan langkah kongkrit PLN untuk lebih dekat dengan masyarakat, sehingga dapat lebih mengenal beragam kemudahan layanan PLN, termasuk dari penggunaan listrik yang aman dan nyaman," katanya.
Dengan menggunakan meter prabayar, pelanggan dapat mengatur pembelian token sesuai keinginan pelanggan.
Dengan begitu, masyarakat tidak perlu takut mendapat sanksi pemutusan akibat keterlambatan dalam membayar rekening listrik.
"Saat ini jumlah pelanggan di PLN ULP Hitu sebanyak 22.532 pelanggan, dimana lebih dari 50 persen nya telah menggunakan listrik prabayar," ujarnya.
Kepala Desa Asilulu Moh. Risad mengatakan, sosialisasi tersebut merupakan kesempatan baik untuk masyarakat Asilulu yang belum mengenal sisi positif dari meter prabayar dan juga berbagai layanan kelsitrikan hingga penggunaan listrik yang aman dari PLN.
"Selain itu ini juga menjadi ajang yang positif bagi masyarakat untuk dapat memberikan masukan yang positif atas pelayanan PLN maupun sebaliknya, mendapatkan informasi yang bermanfaat terkait layanan kelistrikan. Kami ucapkan terima kasih kepada PLN ULP Hitu yang telah bersedia memberikan sosialisasi," katanya.