REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin membahas kemungkinan pasokan makanan, pupuk dan bahan bakar ke Mali. Rencana ini dibahas dalam panggilan telepon dengan pemimpin sementara Mali, Assimi Goita pada Rabu (10/8/2022).
Goita mengatakan, dia dan Putin berbicara tentang dukungan Rusia untuk transisi politik Mali. Goita berkuasa dalam kudeta dua tahun lalu dan telah berulang kali berdebat dengan negara-negara tetangga dan kekuatan Barat mengenai penundaan pemilihan. Ada dugaan kerja sama dengan tentara bayaran Rusia dalam perjuangannya melawan pemberontak.
"Kami membahas dukungan Federasi Rusia untuk transisi politik Mali dan saya memuji kualitas kemitraan kami, yang menghormati kedaulatan Mali dan aspirasi penduduknya," ujar Goita.
Pada Februari, Prancis menarik pasukannya keluar dari Mali setelah hampir satu dekade memerangi kelompok pemberontak. Beberapa kelompok militan memiliki hubungan dengan Alqaeda dan ISIS, yang menyebar ke seluruh wilayah Sahel. Sementara itu tentara bayaran Rusia dari Wagner Group telah mendukung tentara Mali sejak akhir tahun lalu.