BPBD Salurkan 20 Ribu Liter Air Bersih untuk Dusun Kropoh
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Petugas BPBD Kabupaten Semarang melakukan droping air bersih untuk membantu kesulitan warga Dusun Kropoh, Desa Gogodalem, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (10/8). Sebanyak 287 kepala keluarga (KK) dengan jumlah warga mencapai 882 jiwa mulai kesulitan mengakses ai bersih akibat dampak musim kemarau kali ini. | Foto: Dokumen
REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Warga yang tinggal di sejumlah wilayah kecamatan yang terdampak musim kemarau di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, mulai mengalami krisis air bersih untuk mencukupi kebutuhan harian mereka.
Setelah salah satu fasilitas pendidikan di wilayah Desa Rembes, Kecamatan Bringin, mengalami krisis air bersih, giliran warga Dusun Kropoh, Desa Gogodalem, Kecamatan Bringin, juga mengalami krisis air bersih pula.
Guna mengatasi persoalan dampak musim kemarau ini, perangkat desa setempat telah mengajukan permohonan bantuan droping air bersih kepada warga dusun tersebut.
Adanya permohonan ini diamini oleh Plt Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Mohammad Maskuri, yang dikonfirmasi di Ungaran, Kabupaten Semarang.
Menurutnya, ada ratusan warga Dusun Kropoh yang saat ini mulai mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, akibat dampak musim kemarau kali ini.
Berdasarkan assesmen yang dilakukan relawan BPBD, jelasnya, tercatat dampak musim kemarau dialami oleh 287 kepala keluarga (KK) dengan jumlah warga mencapai 882 jiwa.
Maskuri menegaskan, BPBD langsung melakukan droping air bersih sebanyak empat tangki, yang masing-masing tangki berkapasitas 5.000 liter. Sehingga, total bantuan air bersih yang hari ini disalurkan BPBD untuk ratusan KK warga Dusun Kropoh mencapai 20 ribu liter.
Droping air bersih ini dilakukan di sejumlah titik tempat penampungan air bersih, yang selama ini dimanfaatkan bersama-sama oleh warga yang ada di lingkungan Dusun Kropoh.
“Alhamdulillah, proses penyaluran bantuan air bersih dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang berjalan lancar dan diharapkan dapat membantu mengurangi kesulitan warga setempat dalam mengakses kebutuhan air bersih,” jelas dia.