Podcaster
Red: Fernan Rahadi
Podcast (ilustrasi) | Foto: www.freepik.com.
Oleh : Erik Hadi Saputra*
REPUBLIKA.CO.ID, Pembaca yang kreatif, pada suatu waktu saya berbincang dengan Koordinator Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat, Prof Hamsi Mansur. Kami berbincang terkait riset beliau tentang Teknologi Pembelajaran Berbasis Podcast. Perkembangan Podcast saat ini membuat orang ingin mendapatkan materi atau informasi setiap harinya.
Tidak jarang jika ingin mendapatkan ide atau pemikiran seseorang kita menonton atau mendengarkan Podcast. Menonton karena memang banyak netizen mengakses Podcast ketika mereka di rumah, sebagiannya lagi di kantor, dalam perjalanan, bahkan ketika berolahraga. Perkembangan yang cepat ini membuat orang ingin mengisi peluang yang bisa memberikan hasil dan keunikan lewat karya mereka.
Jika Anda ditanya lebih memilih Podcast atau radio, tentu keduanya mempunyai pendengar masing-masing. Ada yang senang ke radio. Buktinya di Jakarta dalam perjalanan di kendaraan banyak yang menyalakan radio.
Podcast juga memiliki segmen penonton sendiri. Bahkan gabungan menyukai keduanya. Radio yang memiliki nama besar dan fans berat pun juga membuat acara Podcast. Jadilah Podcast on Radio. Anda tidak perlu pusing dengan studio, silakan menggunakan lobby (ruang tunggu) tamu dan pasang mic-nya.
Kemudian jika tidak ada meja untuk meletakkan mic, cukup meminta host dan narasumber atau tamu memegangnya, sederhana sekali kan? Anda tidak perlu menjadi orang yang sangat teknis dan tidak juga membutuhkan banyak uang untuk belajar cara membuat Podcast. Pembaca yang kreatif, Prof Hamsi meminta saya berbagi wawasan untuk mahasiswa yang disiapkan menjadi pengelola Podcast program studi (prodi).
Saya mengenal Prof Hamsi sudah sejak lama. Selain alumnus S1 dari kampus ternama di Yogyakarta, kedua putra beliau juga banyak yang menetap dan berbisnis di Yogya. Sehingga Yogya bagaikan rumah kedua. Pertemuan paling nyaman di Yogya bersama beliau adalah di tempat-tempat kuliner hehe. Dan semuanya akan berbalik lagi kepada kita juga.
Ketika di Kota Banjarmasin pun akhirnya beliau selalu mengajak saya ke tempat kuliner khas yang belum pernah saya mencobanya. Bagaimana kekhasan rasa dari Lontong Orari, Ketupat Kandangan, Ikan Bakar Papuyu, Ikan Saluang, Ikan Gabus (Haruan) hingga Itik Panggang Mahaji. Sepertinya jika saya tulis semuanya bisa menyebabkan Anda semakin terinspirasi ke kota ini.
Pembaca yang kreatif, apa alasan orang menjadi Podcaster? Pertama, podcasting dapat mempertemukan anda dengan banyak orang. Artinya pertemanan Anda semakin luas. Para pebinis, artis, profesional, tokoh masyarakat, politikus, seniman, dan negarawan pun bisa Anda undang.
Kedua, membantu Anda lebih berkembang masuk kepada komunitas yang lebih spesifik. Kadang untuk bisa masuk dalam kemunitas Anda harus memiliki sesuatu yang sama seperti yang mereka miliki. Seperti menggabungkan kesenangan yang sama dalam satu kelompok. Ketika Anda tidak mempunyai hobi yang sama, bagaimana cara Anda untuk bergabung? Jawabannya adalah lewat Podcast.
Ketiga, Menjangkau netizen yang berbeda. Begitu banyak netizen yang setiap harinya membutuhkan konten-konten yang berbobot (balik lagi, 'daging' semuanya).
Keempat, Podcast bisa menjadi salah satu sumber terbaik untuk belajar. Guru bisa memberikan pembelajaran online mereka lewat Podcast. Itu juga sudah dilakukan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) yang mengundang guru dan beberapa siswanya ke studio membahas satu topik pembelajaran sekolah yang berbeda setiap harinya.
Kelima, Podcast menampilkan kreativitas kita. Ketika Anda memiliki acara Podcast tentu Anda tidak ingin semua peralatan itu menganggur begitu saja. Anda akan terus berpikir ide apalagi yang bisa Anda share? Dengan siapa Anda akan berbincang? Bintang tamu siapa yang akan Anda undang bulan depan? Begitu seterusnya.
Selalu memikirkan hal baru apa lagi yang harus dibagi? Begitulah yang saya rasakan. Dalam satu pekan harus berpikir mengunggah dua konten untuk channel Youtube, apakah itu pada Senin-Kamis atau Selasa-Jumát atau bahkan yang terpenting upload sebanyak dua video hehe. Sehat dan teruslah terinspirasi.
*) Kaprodi Ilmu Komunikasi dan Direktur Kehumasan & Urusan Internasional, Universitas AMIKOM Yogyakarta.