Kamis 11 Aug 2022 15:33 WIB

Pemimpin Kuomintang Kunjungi China, Otoritas Taiwan Berang

Kunjungan itu memicu kontroversi karena dilakukan di tengah tekanan militer China.

Dalam gambar yang diambil dari video dan dirilis oleh Kantor Berita Xinhua China, sebuah pesawat militer China terbang selama latihan korps angkatan udara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), Jumat, 5 Agustus 2022 China melakukan
Foto: Xinhua via AP
Dalam gambar yang diambil dari video dan dirilis oleh Kantor Berita Xinhua China, sebuah pesawat militer China terbang selama latihan korps angkatan udara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), Jumat, 5 Agustus 2022 China melakukan

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kunjungan wakil ketua partai oposisi Taiwan Kuomintang di China daratan mulai Rabu (10/8/2022) membuat marah pimpinan Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa. Kunjungan Andrew Hsia tersebut telah memicu kontroversi karena dilakukan di tengah tekanan militer dan ekonomi terhadap Taiwan yang dilakukan oleh China.

China melakukan tekanan sebagai balasan atas kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosike Taiwanyang dinilai bertentangan dengan kebijakan Satu China, tulis kantor berita Taiwan CNA. Dewan Urusan China Daratan (MAC) Taiwan pada Selasa (9/8/2022) malam menyatakan bahwa kunjungan Hsia sangat tidak tepat secara politis.

Baca Juga

Kunjungan itu menimbulkan kebingungan masyarakat internasional yang melihat cara pandang masyarakat Taiwan dalam menyikapi ancaman militer dari China, kata MAC.

Seperti dikutip oleh CNA, Pemimpin Taiwan Tsai Ing Wen, yang juga Ketua Umum DPP, pada Rabu mengatakan bahwa kunjungan pemimpin Kuomintang itu mengecewakan masyarakat Taiwan dan memberikan sinyalemen buruk kepada masyarakat internasional.

Hsia beralasan bahwa kunjungan itu adalah bentuk dukungan kepada para pebisnis asal Taiwan dan tidak akan terdampak oleh latihan militer China. Menurut dia, di mata MAC tidak akan ada waktu yang tepat untuk berkunjung ke China daratan.

Andrew Hsia menambahkan bahwa kunjungannya ke Kota Xiamen, Provinsi Fujian, yang dipisahkan oleh Selat Taiwan, adalah untuk menghadiri forum bisnis dan bertemu masyarakat Taiwan yang belajar dan tinggal di wilayah selatan China daratan itu.

"Ini kunjungan apolitis yang bertujuan untuk mengetahui pandangan mereka dan memberikan bantuan," cuit Kuomintang di Twitter.

Ketua Umum Kuomintang Eric Chu membela koleganya dengan mengatakan bahwa partainya, komunitas internasional, dan Tsai sangat menginginkan perdamaian lintas-Selat sehingga dia menganggap kunjungan itu penting untuk membangun komunikasi dan pertukaran pandangan lintas-Selat.

Sementara itu, juru bicara Kantor Urusan Taiwan Dewan Pemerintahan China, Ma Xiaoguang, mengatakan di Beijingbahwa kunjungan pemimpin Kuomintang tersebut sangat wajar. "Kunjungan delegasi Kuomintang ke China daratan merupakan hal yang wajar dan tidak masuk akal kalau dibesar-besarkan dengan niat jahat," ujarnya kepada pers.

Kedatangan Andrew Hsia ke Xiamen bersamaan dengan berakhirnya latihan militer China di sekitar Pulau Taiwan. 

Di kota pesisir sebelah barat Selat Taiwan itu, Hsia menjalani masa karantina Covid-19 selama tujuh hari ditambah masa pemantauan kesehatan mandiri selama tiga hari. Selesai karantina, Hsia akan bertemu para pebisnis asal Taiwan di kawasan muara Sungai Mutiara, muara Sungai Yangtze, dan tempat-tempat lainnya di China daratan.

Hsia diperkirakan akan kembali ke Taiwan pada 26 Agustus 2022, menurut laporan Global Times.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement