Kamis 11 Aug 2022 15:38 WIB

Ratusan RS dan Klinik Muhammadiyah Gelar Pengobatan Gratis dan Operasi Katarak

Bhakti Kesehatan untuk Negeri diadakan menyambut Muktamar ke-48 Muhammadiyah.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang (RS UMM)
Foto: dok. Humas UMM
Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang (RS UMM)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sedikitnya 117 rumah sakit (RS) dan 30 klinik di bawah naungan Muhammadiyah seluruh Indonesia menggelar kegiatan 'Bhakti Kesehatan untuk Negeri'. Acara itu diadakan dalam menyongsong perhelatan Muktamar ke-48 Muhammadiyah.

"Bhakti Kesehatan Muhammadiyah untuk Negeri adalah acara untuk memeriahkan Muktamar dengan melakukan bakti sosial selama satu bulan ke depan," ujar Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agus Samsudin dalam siaran di Jakarta, Kamis (11/8/2022).

Agus menjelaskan, bermacam kegiatan akan dilakukan. Mulai dari bagi sembako, sunatan massal, pengobatan gratis, operasi katarak, dan hal lainnya yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Menurut Agus, acara itu sejalan dengan napas Muhammadiyah terkait alasan membangun RS maupun klinik untuk pengabdian pada masyarakat.

Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman menjelaskan, organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan tersebut ingin mewujudkan kiprah yang nyata dalam rangka menyukseskan Muktamar ke-48 dan peran syiar kesehatan Muhammadiyah. Dia menjelaskan, sejak awal berdirinya Muhammadiyah ada dua gerakan yang menjadi prioritas.

Gerakan itu terdiri pendidikan dan gerakan sosial. Gerakan sosial Muhammadiyah dikenal melalui pelayanan kesehatan dan pelayanan kepada kaum dhuafa. "Di awal persyarikatan ini berdiri, selain membangun klinik dan RS, Muhammadiyah juga membangun rumah miskin dan rumah yatim sebagai wujud nyata bagi mereka yang membutuhkan dari persyarikatan," kata Agus.

Selain itu, Muhammadiyah terus menguatkan peran dan kontribusinya dalam bidang kesehatan. Muhammadiyah, kata Agus, akan terus melahirkan berbagai terobosan baru dalam memberikan pelayanan kesehatan agar sesuai kebutuhan dewasa ini.

"Zaman berubah, Muhammadiyah harus melakukan perubahan mendasar agar layanan kesehatan ini bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat dan memberi kontribusi bagi umat dan bangsa dalam bidang kesehatan," kata Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement