Ketua Harlah Seabad NU Erick Thohir Paparkan Sembilan Program
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Ketua Panitia Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama, Erick Thohir. | Foto: Wahyu Suryana
REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Menteri BUMN, Erick Thohir, menjadi Ketua Panitia Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama. Memulai rangkaian lewat kick off Halaqah Fiqih Peradaban, Erick memaparkan sembilan program yang memulai langkah NU untuk satu abad ke depan.
Halaqah Fiqih Peradaban ini akan diselenggarakan sebanyak 250 kali. Terdiri dari 75 halaqah di Jawa Timur, 75 halaqah di Jawa Tengah dan DIY, 50 halaqah di Jawa Barat, DKI dan Banten, serta 50 halaqah yang akan digelar di luar Pulau Jawa.
Pertama, membuat digitalisasi dalam tubuh NU yang tidak mungkin dihindari karena digitalisasi akan mengakibatkan perubahan landskap pembukaan lapangan pekerjaan dan jenis usaha. Artinya, akan banyak lapangan pekerjaan yang hilang dan tumbuh.
Erick berpendapat, ini yang harus diantisipasi, melibatkan santri-santri maupun pondok-pondok pesantren itu sendiri akan semua melek digital. Kedua, pembentukan NU Women yang disadari mereka sudah jadi bagian menjaga kesejahteraan keluarga.
Bahkan, lanjut Erick, nyai-nyai di NU menjadi penjaga fondasi pendidikan masa depan bagi anak-anak. Ia mengingatkan, selama pandemi Covid-19, pembukaan lapangan kerja desa-desa diciptakan UMKM yang didominasi tenaga-tenaga wanita.
"Saya sudah menyaksikan sendiri saat Covid-10, pembukaan lapangan pekerjaan di desa-desa diciptakan UMKM dan diinisiasi perempuan-perempuan, sebanyak 7,1 juta lapangan pekerjaan lahir," kata Erick di Madrasah Aliyah Ali Maksum, Kamis (11/8/2022).
Ketiga, Festival Tradisi Islam Nusantara. Ia menerangkan, data membuktikan 50 persen kebudayaan dunia hilang dan itu terjadi pula di Indonesia. Perubahan generasi, majunya negara, biasanya memunculkan kebiasaan melupakan kebudayaan.
Ia menekankan, jangan sampai kita menjadi negara maju tapi tidak punya fondasi kebudayaan, apalagi hilangnya akhlak. Erick menekankan, budaya-budaya Islam, kebudayaan-kebudayaan Indonesia, gotong royong, harus senantiasa dijaga.
"Kita tidak mau punya pemimpin masa depan tapi tanpa akhlak, dan hanya menciptakan kezaliman. Kita tidak mau punya pemimpin masa depan yang mengerti teknologi tanpa akhlak, dan hanya menciptakan tipu daya," ujarnya.
Keempat, Anugerah Tokoh NU, yang diberikan kepada tokoh-tokoh NU yang telah menjaga Indonesia dan memberikan inspirasi. Kelima, Pekan Olahraga NU, yang dirasa sangat penting untuk bisa melahirkan kader-kader NU yang sehat.
Keenam, Religion 20. Ketujuh, Gerakan Kemandirian NU dengan menggulirkan 250 perwakilan NU di daerah-daerah untuk membangun Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama (BUMNU). Rencananya, pada Desember 2022 dimulai pembangunan supermarket pangan.
Kedelapan, Muktamar Internasional Fikih Peradaban. Kesembilan, Resepsi Satu Abad NU yang akan diadakan di Gelora Bung Karno (GBK) hadirkan satu miliar shalawat dari nahdliyin. Agenda ini mencerminkan NU dan Indonesia tidak bisa dipisahkan.
"Dengan geopolitik yang terjadi, tidak ada salahnya NU bisa melangkah menjadi kontributor peradaban umat Islam di dunia untuk satu abad ke depan," kata Erick, menegaskan.