Kamis 11 Aug 2022 18:22 WIB

Kemendag Target Ekspor CPO Tembus 4 Juta Ton Bulan Ini

Ekspor CPO diyakini meningkat disokong pelonggaran aturan DMO dan Minyakita

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan volume ekspor minyak sawit atau CPO pada Agustus naik jadi 4 juta ton. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan optimistis target tersebut bakal tercapai setelah pemerintah melakukan pelonggaran terhada ekspor.
Foto: KEMENDAG
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan volume ekspor minyak sawit atau CPO pada Agustus naik jadi 4 juta ton. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan optimistis target tersebut bakal tercapai setelah pemerintah melakukan pelonggaran terhada ekspor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan volume ekspor minyak sawit atau CPO pada Agustus naik jadi 4 juta ton. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan optimistis target tersebut bakal tercapai setelah pemerintah melakukan pelonggaran terhada ekspor.

Zulkifli menuturkan, pemerintah telah menaikkan rasio volume ekspor menjadi sembilan kali lipat dari volume DMO yang dijalankan setiap eksportir CPO. Sebelumnya, rasio volume hanya tujuh kali lipat.

Ia menambahkan, pelaku usaha yang melaksanakan DMO dalam bentuk minyak goreng kemasan sederhana atau Minyakita bahkan bisa mendapatkan volume ekspor 13,5 kali lipat dari volume DMO.

"Sehingga, bulan ini bisa ekspor 4 juta ton CPO," kata Zulkifli optimistis.

Ia mengatakan, para pelaku usaha mengaku tangki-tangki penampungan CPO masih cukup penuh sehingga membutuhkan upaya percepatan ekspor. Zulkifli berharap, jika percepatan ekspor berhasil, harga tandan buah segar (TBS) sawit petani juga dapat terdongkrak naik.  

Zulkifli mengatakan, rata-rata harga TBS saat ini pun semestinya sudah meningkat. Dari semula hanya Rp 1.250 per kg naik Rp 600 per kg menjadi Rp 1.850 per kg. Asumsi itu karena pemerintah telah menghapus pungutan ekspor (PE) CPO yang sebesar 200 dolar AS per ton sehingga menaikkan harga CPO dan TBS sebagai bahan bakunya.

Selain itu, pemerintah juga telah menurunkan tarif bea keluar dari semula 288 dolar AS per ton menjadi hanya 52 dolar AS per ton. Dengan keringanan itu, pemerintah mengkalkulasikan semestinya kembali terjadi kenaikan harga TBS.

"Mestinya TBS sudah Rp 2.490 per kg, semestinya," ujar dia.

Berdasarkan data BPS, volume ekspor minyak sawit pada April 2022 hanya 1,52 juta ton dari rata-rata ekspor lebih dari 3 juta ton. Adapun pada Mei, ekspor hanya 182,8 ribu ton lantaran pemerintah menerapkan larangan sementara ekspor CPO.

Memasuki Juni, BPS mencatat ekspor kembali meningkat sebesar 1,5 juta ton. Adapun untuk data ekspor bulan Juli, baru akan dirilis oleh BPS pada 15 Agustus 2022 mendatang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement