Kamis 11 Aug 2022 18:55 WIB

Maudy Ayunda Sebut Anak Muda Jadi Penggerak Pelestarian Lingkungan

Maudy Ayunda melihar generasi muda sebagai motor penggerak pelestarian lingkungan.

Red: Nora Azizah
Juru Bicara Pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia, Maudy Ayunda.
Foto: Tangkapan Layar/Youtube Sekretariat Presiden
Juru Bicara Pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia, Maudy Ayunda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maudy Ayunda dari Tim Juru Bicara G20 mengatakan bahwa anak-anak muda dapat menjadi motor penggerak untuk gaya hidup berkelanjutan dan upaya pelestarian lingkungan yang berdasarkan budaya seperti yang diusung Presidensi G20 Indonesia dalam pertemuan forum G20 bidang kebudayaan. "Saya melihat generasi muda itu bisa menjadi motor yang sangat kencang dalam gerakan ini," kata Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia, Maudy, dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 diikuti dari Jakarta, Kamis (11/8/2022).

Dalam dialog dengan Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid itu, Maudy mengatakan, anak-anak muda Indonesia memiliki kepedulian yang besar terhadap kelestarian lingkungan dan perubahan iklim. Dengan total populasi yang besar dan kepedulian yang tinggi maka generasi muda dapat menjadi penggerak untuk gerakan pelestarian lingkungan hidup yang berbasis kebudayaan.

Baca Juga

Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid menyampaikan bahwa dalam Presidensi G20 Indonesia terus dilakukan berbagai langkah konsolidasi melalui Senior Official Meetings (SMO) G20 Culture untuk menciptakan platform agar praktik pelestarian lingkungan berbasis budaya mendapat dukungan global. Selain itu didorong juga skema pendanaan global kebudayaan.

"Dalam SOM G20 ini harus ada skema pembiayaan. Sehingga praktik-praktik yang bagus itu bisa dipertemukan dalam satu skema pendanaan. Sehingga dia kemudian betul-betul menjadi gerakan yang solid," ujarnya.

Salah satu isu yang menjadi pembicaraan adalah terkait mekanisme dan skema pembiayaan dari pendanaan global itu agar berjalan efektif.

"Tinggal sekarang tantangan kita masih diskusi bagaimana mekanismenya. Sebab yang namanya global fund ini untuk membiayai semua praktik-praktik agar bisa berjalan dengan efektif," kata Hilmar.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلٰمَيْنِ يَتِيْمَيْنِ فِى الْمَدِيْنَةِ وَكَانَ تَحْتَهٗ كَنْزٌ لَّهُمَا وَكَانَ اَبُوْهُمَا صَالِحًا ۚفَاَرَادَ رَبُّكَ اَنْ يَّبْلُغَآ اَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَۚ وَمَا فَعَلْتُهٗ عَنْ اَمْرِيْۗ ذٰلِكَ تَأْوِيْلُ مَا لَمْ تَسْطِعْ عَّلَيْهِ صَبْرًاۗ ࣖ
. Dan adapun dinding rumah itu adalah milik dua anak yatim di kota itu, yang di bawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua, dan ayahnya seorang yang saleh. Maka Tuhanmu menghendaki agar keduanya sampai dewasa dan keduanya mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Apa yang kuperbuat bukan menurut kemauanku sendiri. Itulah keterangan perbuatan-perbuatan yang engkau tidak sabar terhadapnya.”

(QS. Al-Kahf ayat 82)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement