Kamis 11 Aug 2022 21:32 WIB

Bandarlampung Minta Puskesmas Waspada Cacar Monyet

Bandarlampung imbau seluruh Puskesmas mewaspadai cacar monyet.

Bandarlampung imbau seluruh Puskesmas mewaspadai cacar monyet.
Foto: NIAID melalui AP
Bandarlampung imbau seluruh Puskesmas mewaspadai cacar monyet.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung meminta kepada seluruh pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di kota setempat meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit cacar monyet atau monkeypox. "Sesuai dengan surat edaran dari Kementerian Kesehatan kami telah meminta semua puskesmas di kota ini agar meningkatkan kewaspadaannya atas gejala cacar monyet," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, Desti Mega Putri, di Bandarlampung, Kamis (11/8/2022).

Ia mengatakan bahwa penyakit cacar monyet merupakan zoonosis yang didebabkan oleh virus dan dapat menular ke manusia melalui kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi oleh virus tersebut. Oleh sebab itu, lanjut dia, seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dapat waspada serta melakukan pengamatan terhadap gejala cacar monyet sesuai definisi operasional Monkeypox, tata laksana serta dilakukan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan pedoman.

Baca Juga

Selain itu, lanjut dia, fasyankes juga menyebarkan informasi tentang cacar monyet kepada masyarakat serta memantau dan melaporkan kasus yang di temukan di kota ini.

"Alhamdulillah hingga saat ini belum ada warga Bandarlampung yang terkena cacar monyet," kata dia.

Monkeypox merupakan Zoonosis yang disebabkan virus Monkeypox (anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Porviridae) yang umumnya terjadi di Afrika Tengah dan Afrika Barat. Penyakit ini dapat bersifat ringan dengan gejala yang berlangsung 2-4 minggu, namun bisa berkembang menjadi berat dan bahkan kematian, penularan kepada manusia terjadi melalui kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi, atau melalui benda yang terkontaminasi oleh virus tersebut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement