Jumat 12 Aug 2022 06:03 WIB

Menyambut Hari Kemerdekaan, Rumah Zakat Beri Bingkisan untuk Veteran

Rumah Zakat memberikan bingkisan berupa sembako, buah-buahan serta obat

Rumah Zakat memberikan pelayanan kesehatan berupa pengecekan tensi darah, penimbangan, pengukuran tinggi badan dan cek gula darah, Selasa (9/8/2022). Selain pelayanan kesehatan juga memberikan Bingkisan berupa sembako, buah-buahan serta obat luar karena Emak Wari mengeluhkan lututnya yang sering sakit sehingga susah ditekuk.
Foto: Rumah Zakat
Rumah Zakat memberikan pelayanan kesehatan berupa pengecekan tensi darah, penimbangan, pengukuran tinggi badan dan cek gula darah, Selasa (9/8/2022). Selain pelayanan kesehatan juga memberikan Bingkisan berupa sembako, buah-buahan serta obat luar karena Emak Wari mengeluhkan lututnya yang sering sakit sehingga susah ditekuk.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Dalam rangka memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77 tahun dan mengenang jasa para pejuang kemerdekaan, Rumah Zakat mengadakan program untuk veteran atau janda veteran. 

Relawan Desa berdaya Nusaherang turut andil di dalamnya dengan mengunjungi kediaman, Wari, janda veteran dari Abah Sugondo. Abah Sugondo almarhum adalah Veteran pejuang 45. Sekarang Usia Emak Wari 87 tahun.

Saat relawan berkunjung kepada Emak Wari, ia menceritakan kisah perjalanan suaminya. Dimana suaminya (Abah Sugondo) mendaftar menjadi tentara di Cirebon dan diterima. Perjuangan dimulai, saat itu Negara sedang dijajah Belanda. Pertempuran melawan penjajah dilalui oleh suaminya.

Emak Wari mengikuti suami bertugas. Pertama kali bertugas ditempatkan di Cirebon, kemudian dipindah tugaskan ke Yogya untuk menjaga Presiden Soekarno.

Bertugas di Yogya selama 2 tahun, kemudian dipindah tugaskan lagi ke Tasik. Setelah di Tasik kembali lagi ditugaskan di Cirebon. 

Saat bertugas di Cirebon tepatnya di Tegal Jugul, terjadi pertempuran dengan Belanda, suami Emak Wari terkena tembakan 4 peluru yang bersarang di paha, pinggang dan lengan. Alhamdulillah suaminya terselamatkan karena mendapat perawatan Belanda yang tidak mengetahui kalo suaminya itu tentara. Dan suaminya mengatakan kalau luka tembak itu karena peluru nyasar saat berkebun. 

Waktu demi waktu berlalu, suami Emak Wari akhirnya dipindah tugaskan ke Kuningan. Jabatan terakhir suami Emak Wari sebelum pensiun yakni Pelda.

Kehidupan keluarga Emak Wari sangat sederhana. Untuk mencukupi kebutuhannya selain dari pensiunan, beliau dan suami berjualan serabi. Hampir setiap hari suaminya mencari kayu bakar sebagai bahan bakar pembuatan serabi. Tetapi karena faktor usia usahanya tidak diteruskan.

Tahun 2014 suaminya meninggal karena kecelakaan. Kini Emak Wari tinggal bersama menantu dan cucunya. Anak semata wayangnya sudah meninggal.

Kondisinya yang sudah sepuh, membuatnya tidak bisa banyak aktivitas, kesehariannya di rumah saja, keluar rumah kalau berjemur itupun dipapah sama menantu atau cucunya. 

Sebagai bukti cinta untuk lansia janda veteran, Rumah Zakat memberikan pelayanan kesehatan berupa pengecekan tensi darah, penimbangan, pengukuran tinggi badan dan cek gula darah, Selasa (9/8/2022). Selain pelayanan kesehatan juga memberikan Bingkisan berupa sembako, buah-buahan serta obat luar karena Emak Wari mengeluhkan lututnya yang sering sakit sehingga susah ditekuk.

Senyum bahagia terpancar dari wajah beliau serta ucapan terima kasih untuk Rumah Zakat yang telah memberikan perhatian kepadanya sebagai janda veteran. Sehat, panjang umur serta barokah untuk Emak Wari.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement