REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYIDAW -- Stasiun televisi Australia, ABC melaporkan ekonom Australia dan mantan penasihat pemimpin pemerintah Myanmar Aung San Suu Kyi mengaku tidak bersalah dalam sidang tertutup. Sean Turnell didakwa melanggar undang-undang rahasia pemerintah.
Ia ditahan di Myanmar sejak 6 Februari 2021 lalu, beberapa hari setelah militer menggulingkan pemerintah terpilih Suu Kyi lewat kudeta. Bila terbukti bersalah ia dapat dihukum hingga 14 tahun penjara.
Pada Jumat (12/8/2022) ABC mengutip pengacaranya yang mengatakan Turnell menyampaikan kesaksian di persidangan untuk pertama kalinya sejak ia ditahan. Tapi hanya sedikit detail yang diungkapkan.
Pengacara Turnell tidak menjawab panggilan telepon untuk dimintai komentar. Juru bicara pemerintah militer Myanmar juga tidak dapat dimintai tanggapan.
Turnell diperkirakan akan disidang bersama Suu Kyi yang juga ditahan sejak kudeta. Beberapa tim ekonominya yang ditahan juga menghadapi dakwaan serupa.