Jumat 12 Aug 2022 16:34 WIB

Kemenag Paparkan Langkah Strategis Tekan Angka Perceraian

Tingginya angka perceraian menimbulkan sejumlah masalah sosial.

Red: Hiru Muhammad
Kemenag terus melakukan upaya strategis menyelesaikan persoalan keluarga seperti tingginya angka perceraian dan perkawinan anak. Demikian disampaikan Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin saat menjadi narasumber pada Bimtek Peningkatan Kualitas Pencatatan Nikah Berbasis Moderasi Beragama di Hotel Rinra, Kota Makassar, Kamis (11/8/22)
Foto: istimewa
Kemenag terus melakukan upaya strategis menyelesaikan persoalan keluarga seperti tingginya angka perceraian dan perkawinan anak. Demikian disampaikan Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin saat menjadi narasumber pada Bimtek Peningkatan Kualitas Pencatatan Nikah Berbasis Moderasi Beragama di Hotel Rinra, Kota Makassar, Kamis (11/8/22)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR--Kemenag terus melakukan upaya strategis menyelesaikan persoalan keluarga seperti tingginya angka perceraian dan perkawinan anak. Demikian disampaikan Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin saat menjadi narasumber pada Bimtek Peningkatan Kualitas Pencatatan Nikah Berbasis Moderasi Beragama di Hotel Rinra, Kota Makassar, Kamis (11/8/22)."Kita semua punya peran sangat strategis dalam memitigasi masalah keluarga. Kemenag adalah leading sector dalam memitigasi persoalan keluarga," katanya.

Ia menjelaskan, tingginya angka perceraian menimbulkan sejumlah masalah sosial. Selain lahirnya janda, duda, dan anak yatim, perceraian juga menyebabkan masalah ekonomi.

Baca Juga

Selain tingginya angka cerai, Guru Besar Ilmu Hadits UIN Alauddin Makassar itu  juga menyoroti masih maraknya perkawinan anak. Dikatakannya, perkawinan akan menimbulkan persoalan kesehatan hingga lahirnya generasi stunting."Selain terus menggalakkan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) Calon Pengantin (Catin) di KUA, Penghulu juga harus menjadi konsultan keluarga," ujarnya.

Guna menyelesaikan dampak ekonomi dari perceraian, Kamaruddin menjelaskan pentingnya pemberdayaan ekonomi umat yang dilakukan di KUA melalui Program Percontohan Ekonomi Umat. Kehadiran Kemenag dalam menyelesaikan persoalan masyarakat, imbuhnya, merupakan salah satu tujuan utama dicanangkannya Revitalisasi KUA.

"Salah satu ultimate goal Revitalisasi KUA adalah bagaimana kontribusi KUA dalam mengatasi persoalan keluarga di Indonesia. KUA tidak hanya sebagai pencatat pernikahan, tetapi melakukan berbagai diversifikasi fungsi dan program sebagai konsultan keluarga dan pencerah masyarakat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement