REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mendorong inovasi dalam pengendalian inflasi. Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S. Budiman menyampaikan urgensi meredam inflasi pangan dengan menjaga harga, distribusi, dan pasokan.
"Dalam jangka pendek, kami fokus untuk mengatasi tingginya harga komoditas cabai merah dan mewaspadai kenaikan harga bawang merah melalui kegiatan sidak dan operasi pasar," katanya dalam keterangan pers, Jumat (12/8).
Selain itu juga ada Kerjasama Antar Daerah dengan beberapa pihak, dan pelaksanaan Gerakan Tanam Cabai Merah. Gernas PIP yang merupakan gerak cepat untuk mengelola inflasi pangan ini juga dimulai di Jawa Tengah dengan mendirikan Learning Center Bawang Putih di Desa Tuwel, Tegal, Jawa Tengah.
Ini merupakan salah satu upaya inovasi pengendalian inflasi mengingat bawang putih sebagai komoditas //volatile food// utama di Jawa Tengah. Learning Center Bawang Putih digagas KPw BI Tegal bersama Pemda Kabupaten Tegal dan IPB University.
Ini merupakan pusat pembelajaran bawang putih nasional mulai dari budidaya hingga penanganan pasca panen, diversifikasi produk turunan hingga pemasarannya. Inovasi jangka menengah panjang yang dihasilkan melalui pendirian Learning Center diharapkan akan mendorong produksi.
Produktivitas bawang putih di Indonesia bisa lebih optimal sehingga mengurangi ketergantungan akan pasokan impor. Aida mengatakan, inisiasi pendirian Learning Center Bawang Putih juga sebagai wadah belajar petani Indonesia.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo turut menyampaikan komitmen dan dukungannya terhadap seluruh upaya sinergitas pengendalian inflasi. Ini sekaligus menguatkan kedaulatan pangan.
"Diharapkan ilmu dalam Learning Center Bawang Putih juga dapat dibagikan secara online melalui berbagai kanal media online sehingga dapat diserap publik secara luas," katanya.
Berbagai langkah strategis turut dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia se-Jawa Tengah dalam mendorong stabilitas inflasi ke depan. Antara lain melalui Gerakan Tanam Cabai Nasional, Operasi Pasar Hortikultura serta Kerjasama Antar Daerah (KAD) komoditas volatile food.
Gerakan Tanam Cabai Nasional Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia se-Jawa Tengah bersinergi dengan Pemerintah Daerah setempat. Sebanyak 17.845 bibit cabai didistribusikan kepada klaster pangan, kelompok subsistence dan pondok pesantren binaan Bank Indonesia.
Disamping itu, Operasi Pasar komoditas hortikultura yakni cabai merah dan bawang merah juga dilaksanakan di beberapa kota di Jawa Tengah. Terdapat subsidi harga, transportasi, dan biaya penyusutan melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat.