Jumat 12 Aug 2022 16:54 WIB

Penanaman Kabel di Bawah Tanah di Jalan Dago Bandung Rampung

Penanaman kabel di bawah tanah atau ducting di Jalan Dago, Bandung, sudah rampung.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Bilal Ramadhan
Tiang kabel fiber optik di Jalan Dago, Bandung. Penanaman kabel di bawah tanah atau ducting di Jalan Dago, Bandung, sudah rampung.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Tiang kabel fiber optik di Jalan Dago, Bandung. Penanaman kabel di bawah tanah atau ducting di Jalan Dago, Bandung, sudah rampung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Kota Bandung tengah menggenjot peningkatan estetika kota dengan menggencarkan penertiban kabel-kabel liar dan menerapkan sistem penanaman kabel di bawah tanah (ducting kabel fiber optik). Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, saat ini salah satu ruas jalan, dari 13 jalan yang menjadi target ducting, telah rampung.

“Hari ini kita lakukan pemotongan terakhir kabel-kabel di area ducting Dago. Ini ruas pertama, nanti akan ada 12 ruas jalan lagi,” kata Yana saat memonitoring penurunan dan pemotongan kabel udara di ruas jalan Dago, Jumat (12/8/2022).

Baca Juga

Dia berharap proses penurunan dan pemotongan kabel ini akan selesai secepatnya, merujuk pada target penerapan sistem ducting di 13 ruas jalan utama di Kota Bandung pada akhir 2022.

Tak hanya 13 jalan utama saja, sistem ducting juga akan diterapkan di ruas-ruas jalan lain di Kota Bandung meski hingga saat ini belum ada kepastian kapan proyek tersebut akan dimulai.

“(Ducting) di jalan-jalan di luar 13 jalan itu juga akan dilakukan oleh BUMD Kota Bandung, mudah-mudahan ini semakin mempercepat proses ducting dan penurunan kabel-kabel udara di Kota Bandung,” kata Yana.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Bandung Yayan A. Brilyana mengatakan, penurunan kabel udara di Jalan Dago merupakan proyek sampel yang dikerjakan Diskominfo.

Adapun 12 ruas jalan sisanya akan dilanjutkan oleh PT Bandung Infra Investama (BII), merujuk pada Perwal nomor 363 tahun 2018 tentang penugasan PT BII dan itu mengacu pada PP No 54 Tahun 2017 tentang BUMD. Sedangkan untuk proyek ducting di ruas jalan selain 13 ruas jalan utama, kata dia, masih dalam proses lelang.

“Jadi itu juga sudah masuk ke RUPS mereka, dan itu akan menjadi proyek mereka dan sekarang sedang dalam proses finalisasi lelang,” jelas dia.

Molornya penerapan ducting, kata dia, disebabkan panjangnya proses penurunan kabel, mulai dari menyiapkan lubang dan wadah ducting hingga memastikan aliran kabel telah tersambung dan dapat beroperasi normal. Kendala lain adalah tingginya biaya yang diperlukan untuk penerapan sistem ducting, sambungnya.

“Makanya kita mohon kesabaran masyarakat, tapi yang jelas kita terus berproses. Mudah-mudahan di 2023 jalan-jalan utama bisa bebas kabel udara, itu yang kita harapkan kalau tahun ini proses lelang oleh BII berhasil dilakukan,” kata Yayan.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, , setelah kawasan Dago telah rampung, proses ducting juga akan dilanjutkan ke daerah Jalan Riau, Jalan Laswi, Jalan Ahmad Yani, Jalan Mohammad Toha, Jalan Wastukancana dan beberapa kawasan lainnya. Dia mengatakan, secara umum proses penanaman kabel telah berjalan dengan baik dan hanya menunggu penyusunan anggaran dari PLN.

"Secara umum sudah bagus, hanya tinggal menunggu PLN. Ini terus berproses, dan mereka memerlukan waktu untuk penyusunan anggaran," kata Ema saat melakukan monitoring kabal liar di kawasan Dago, 27 Mei 2022 lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement