REPUBLIKA.CO.ID, PASAMAN BARAT -- Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, menggelar pasar pangan murah di daerah terisolasi di Nagari Persiapan Maligi, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie.
Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanaan Pangan (KKP) Dinas Ketahanan Pangan Pasaman Barat Nenny Fauzana di Simpang Empat, Jumat (12/8/2022), mengatakan, kegiatan pasar pangan murah itu untuk memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan pangan. Selain itu, juga serta sebagai salah satu upaya untuk mengendalikan inflasi di Pasaman Barat.
Menurutnya, tingginya harga sejumlah kebutuhan pokok saat ini di pasaran membuat pasar pangan murah tersebut sangat diminati warga Maligi. Beberapa bahan pokok yang dijual oleh Dinas Ketahanan Pangan di antaranya beras, minyak goreng, gula pasir, telur, bawang merah, bawang putih, kentang dan bahan lainnya yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.
"Kegiatan itu diselenggarakan juga dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-77 tahun 2022," ujar Nenny.
Ia berharap kegiatan yang dilakukan itu menjadi langkah awal dalam mensejahterakan masyarakat Pasaman Barat melalui pemenuhan kebutuhan pangan masyarakatnya. "Harga yang diberikan kepada masyarakat lanjut cukup terjangkau yakni dengan harga grosiran," kata dia.
Nenny berharap adanya pangan murah dapat membantu masyarakat terutama di daerah Maligi yang transportasinya cukup jauh dan sulit diakses. Dibutuhkan waktu 1,5 sampai 2 jam ke Simpang Empat.
"Akses jalan ini tentu mempengaruhi sekali dengan harga pangan ditingkat masyarakat," kata Nenny.
Sementara Pejabat Wali Nagari atau Kepala Desa Maligi Dendi Hardiman mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah melalui Dinas Ketahanan Pangan yang telah menggelar pasar murah bagi masyarakatnya di Maligi.
Melihat antusias masyarakatnya itu, dia berharap Dinas Ketahanan Pangan dapat menggelar pasar pangan secara rutin.
Ia juga menambahkan akses jalan ke pasar utama Kecamatan Sasak Ranah Pasisie sangat jauh dengan adanya pasar pangan masyarakatnya dapat terbantu.
"Kami berharap, pemerintah melalui dinas terkait dapat mengagendakan giat serupa secara berkala," ungkap Dendi.
Selain itu Warga Maligi Gusman (46 tahun) menyatakan, pangan murah yang digelar telah membantu masyarakat terisolir seperti Nagari Persiapan Maligi.
Ia juga berharap, permasalahan harga pangan yang melonjak dapat diatasi oleh Pemkab melalui pasar pangan murah yang dilakukan.
"Pangan murah seperti ini membantu masyarakat khususnya nagari tertinggal seperti Maligi dan daerah lainnya," kata Gusman.
Ia mencontohkan harga gula Rp20 ribu, harga bawang sampai mencapai Rp100 ribu per kilogram dan harga sayuran lainnya juga naik.