Jumat 12 Aug 2022 17:03 WIB

CDC Ubah Secara Menyeluruh Pedoman Covid-19, Ini Perubahannya

Ada sejumlah perubahan besar dalam rekomendasi baru pedoman Covid-19.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Ada sejumlah perubahan besar dalam rekomendasi baru pedoman Covid-19.
Foto: www.freepik.com
Ada sejumlah perubahan besar dalam rekomendasi baru pedoman Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengumumkan perubahan menyeluruh pedoman Covid-19. Ada sejumlah perbedaan besar dalam rekomendasi baru yang tersedia untuk masyarakat AS.

"Panduan ini mengakui bahwa pandemi belum berakhir, tetapi juga membantu kita bergerak ke titik di mana Covid-19 tidak lagi mengganggu kehidupan kita sehari-hari," kata Greta Massetti dari CDC dalam sebuah pernyataan, dikutip dari laman CBS News, Jumat (12/8/2022).

Baca Juga

Panduan pencegahan Covid-19 dari CDC tidak akan lagi membedakan apakah orang-orang sudah mengetahui tentang status vaksinasinya. Tes Covid-19 kini tidak lagi direkomendasikan di sebagian besar tempat untuk orang yang tidak memiliki gejala.

CDC mengatakan orang yang dites positif Covid-19 dapat berhenti memakai masker jika gejalanya membaik dan hasil tesnya negatif dua kali berturut-turut. Tes dilakukan pada hari keenam setelah infeksi dimulai, kemudian tes lanjutan pada hari kedelapan.

Untuk membatasi dampak sosial dan ekonomi akibat Covid-19, karantina tidak lagi direkomendasikan, terlepas dari status vaksinasinya. Massetti menyampaikan bahwa rekomendasi tersebut sedang direvisi untuk menyederhanakan pedoman federal Covid-19 menjadi kerangka kerja yang lebih mudah.

"Ini benar-benar tentang bagaimana orang dapat memahami bagaimana semua komponen ini cocok bersama. Ini dimulai dengan orang memahami risiko pribadi mereka sendiri, untuk penyakit serius, dan orang yang mereka cintai," ujar Massetti.

Unggahan baru CDC termasuk deskripsi dan ilustrasi baru untuk membantu menilai kemungkinan seseorang terinfeksi ketika berada di sekitar seseorang dengan Covid-19. Panduan pun meliputi apa yang harus dilakukan jika terpapar seseorang dengan Covid-19.

Badan tersebut memangkas beberapa rekomendasi Covid-19 khusus untuk sekolah, termasuk menghapus panduan seputar strategi di mana siswa yang terpapar virus dapat tetap bersekolah selama mereka terus dites negatif. Ketetapan itu dinilai tidak lagi sesuai.

"Perubahan utama dalam bimbingan sekolah ada di bagian-bagian yang akan paralel dengan perubahan dalam bimbingan masyarakat. Misalnya, kami tidak lagi merekomendasikan karantina. Jadi dalam bimbingan sekolah, tidak ada lagi bagian tentang karantina," ucap Massetti.

Perubahan lain pada pedoman sekolah, yang terakhir diperbarui pada Mei 2022, mengklarifikasi bahwa semua orang harus mengenakan masker di kantor perawat sekolah. Pedoman juga menghapus rekomendasi bahwa ruang kelas perlu didesinfeksi setelah kasus positif ditemukan.

Ringkasan panduan itu diterbitkan pada Kamis (11/8/2022) di Morbidity and Mortality Weekly Report. Rekomendasi terperinci diharapkan akan diperbarui dan disederhanakan dalam beberapa hari mendatang, termasuk untuk panduan perjalanan, aturan di panti jompo, dan tempat berkumpul berisiko tinggi lainnya.

Massetti menuturkan, pengaturan perawatan dan perawatan kesehatan akan terus bergantung pada kerangka transmisi komunitas CDC yang didasarkan pada jumlah kasus Covid-19. Panduan badan lainnya akan terus dipatok pada tolok ukur Tingkat Komunitas Covid-19 CDC.

Pejabat CDC yang menangani Covid-19 telah meminta untuk secara signifikan merevisi dan menyederhanakan pedoman selama berbulan-bulan. CDC berharap vaksinasi dan kekebalan alami bisa membantu penanganan Covid-19 ke depan, disertai langkah-langkah lain.

"Kami memiliki alat perawatan dan pencegahan yang sangat efektif, kami telah sangat mengurangi risiko penyakit yang signifikan secara medis, rawat inap, dan kematian," ucap Ian Williams, kepala departemen kesehatan penanganan Covid-19 CDC.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement