REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Membaca Alquran merupakan salah satu ibadah yang sangat mulia dan dianjurkan. Lantas apakah boleh membaca Alquran di makam?
Anggota Aswaja Center PWNU Jawa Timur, KH Ma’ruf Khozin, menjelaskan bahwa persoalan ini adalah masuk pada ranah khilafiyah yang diperselisihkan para ulama.
Berikut ini penjelasan sosok yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Fatwa MUI Jawa Timur ini, dikutip dari akun Facebook resminya, Jumat (12/8/2022):
Pertama, pendapat Syekh Ibnu Taimiyah berdasarkan atsar sahabat.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ وَصَّى أَنْ يُقْرَأَ عِنْدَ دَفْنِهِ بِفَوَاتِحِ الْبَقَرَةِ وَخَوَاتِمِهَا وَالرُّخْصَةُ إمَّا مُطْلَقًا وَإِمَّا حَالَ الدَّفْنِ خَاصَّةً جامع المسائل لابن تيمية 3 / 132
"Dari Ibnu Umar bahwa beliau berwasiat setelah dimakamkan untuk dibacakan pembukaan surat al-Baqarah dan penutupnya. Dispensasi ini bisa jadi secara mutlak (boleh baca Alquran di kuburan kapan saja), dan bisa jadi khusus ketika pemakaman saja" (Ibnu Taimiyah, Jami' al-Masail III/132)
Kedua, para sahabat anshar bergantian mengaji Alquran di makam.
وَذَكَرَ الْخَلَّالُ عَنِ الشُّعْبِي قَالَ كَانَتِ الْأَنْصَارُ إِذَا مَاتَ لَهُمُ المَيِّتُ اخْتَلَفُوْا إِلَى قَبْرِهِ يَقْرَءُوْنَ عِنْدَهُ الْقُرْآنَ الروح لابن القيم - ج 1 / ص 11
“Al-Khallal menyebutkan dari Syu’bi bahwa jika ada di antara sahabat Anshar yang wafat, maka mereka bergantian ke makamnya, membaca Alquran di dekatnya.” (Ibnu Qayyim, ar-Ruh 1/11)
Riwayat ini dinilai lemah oleh Syekh Albani. Namun dijadikan fatwa oleh Imam Ahmad bin Hanbal di bawah ini:
قال الْمَرُّوذِيُّ : سَمِعْتُ أَحْمَدَ يَقُولُ : إذَا دَخَلْتُمْ الْمَقَابِرَ فَاقْرَءُوا بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ ، وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ، وَاجْعَلُوا ثَوَابَ ذَلِكَ إلَى أَهْلِ الْمَقَابِرِ ؛ فَإِنَّهُ يَصِلُ إلَيْهِمْ ، وَكَانَتْ هَكَذَا عَادَةُ الْأَنْصَارِ فِي التَّرَدُّدِ إلَى مَوْتَاهُمْ ؛ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ (مطالب أولي النهى في شرح غاية المنتهى - ج 5 / ص 9
“Ahmad bin Hanbal berkata, ”Jika kalian masuk kubur bacalah Al Fatihah, Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas, hadiahkan untuk ahli kubur, maka akan sampai. Inilah kebiasaan sahabat Anshar yang bolak-balik kepada orang yang meninggal untuk membaca Alquran.” (Mathalib Uli an-Nuha 5/9)