REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Sedikitnya 1.966 calon mahasiswa baru Universitas Islam Bandung (Unisba) akan menjalani tes ujian seleksi masuk (USM) gelombang tiga. USM gelombang III ini merupakan puncak Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unisba yang terakreditasi Unggul.
USM akan dilaksanakan dalam beberapa tahapan, yakni pengarahan ujian (12 Agustus), Psikotes dan MMPI/psikometri (13 Agustus), dan TPA (14 Agustus). Kamis (11/8) merupakan hari terakhir pendaftaran yang sempat dibuka sejak 20 Juni 2022.
Jalur ini dibuka bagi semua Fakultas dan Program Studi yang ada di Unisba. Unisba terdiri dari 10 Fakultas, yakni Fakultas Syariah, Fakultas Dakwah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Hukum, Fakultas Psikologi, Fakultas MIPA, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Fakultas Kedokteran.
Proses pendaftaran dilakukan sepenuhnya secara online melalui website www.unisba.ac.id. Calon mahasiswa dipersilahkan memilih menu pendaftaran, sehingga memudahkan para pendaftar dari berbagai kota maupun pelosok di Indonesia, tanpa harus datang langsung ke Unisba.
Ketua PMB Unisba Prof. Ir. A. Harits Nu'man, M.T, Ph.D, IPM mengatakan, Unisba dapat menjadi pilihan dan tempat untuk menggapai cita-cita dalam mendapatkan karir yang lebih baik sesuai passion. Terlebih, tutur dia, bagi calon mahasiswa yang tidak diterima di perguruan tinggi negeri.
Selain akan diperkaya ilmu akademis, kata Harits, mahasiswa Unisba juga akan diberi pembekalan akhlak yang baik, pemahaman Islam yang baik, serta dapat menjalankan syariat Islam yang lebih baik lagi. Menurut dia, tes potensi akademik (TPA) dilaksanakan secara online dengan berbagai mata pelajaran setara dengan SMA, sesuai dengan pilihan program studinya seperti Pendidikan Agama Islam, Bahasa Inggris, IPS Terpadu, IPA Terpadu dan Biologi Kedokteran.
Menurut dia, beberapa program studi seperti Manajemen, Ilmu Komunikasi, Farmasi, Psikologi, Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota serta Kedokteran mewajibakan calon mahasiswa untuk mengikuti psikotes dan MMPI/psikometri (khusus kedokteran), sesuai permintan program studi tersebut. Hal ini sambungnya, dapat mengelola calon mahasiswa menjadi lebih baik dalam memberikan layanan akademik.
Prof Harits menjelaskan, poin utama dalam kelulusan calon mahasiswa Unisba adalah nilai akademik dari hasil test tulis maupun nilai rapor. Ia juga menekankan bahwa sumbangan bukan penentu dalam kelulusan. Hal ini, tegas dia, karena Unisba senantiasa meningkatkan kualitas pendidikannya untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan bermutu.
"Jika ingin bisa diterima di Unisba, maka nilai akademiknya harus tinggi dan jika nilainya di atas nilai standar, Insya Allah bisa dipastikan diterima. Kita tidak menentukan sesuai besaran sumbangan IPF," tandasnya.