REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA - Para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) Logam dan pelajar SMK di Kabupaten Purbalingga tengah berupaya mengembangkan motor listrik. Pengembangan motor listrik ini merupakan kerjasama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Purbalingga dengan PT Rainbow Mitra Bangsa atau Rainbow Motobuilder.
Melalui kerjasama ini, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menantang agar para pelaku IKM logam di Purbalingga setelah ini bisa menciptakan motor listrik
"Saya targetkan di bulan Desember para pelaku IKM Logam kita termasuk dibantu oleh anak-anak SMK, Purbalingga harus bisa menciptakan kendaraan listrik atau motor listrik ciptaan sendiri," kata Bupati usai menandatangani nota kerjasama di Pendopo Dipokusumo, Jumat (12/8/22).
Bupati menjelaskan, kerjasama ini terinspirasi dari Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin RI) yang mentargetkan tahun 2030 Indonesia harus memproduksi kurang lebih 13 juta kendaraan listrik.
Artinya, masyarakat Indonesia tahun 2030 sudah mulai beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik. Di samping alasan bebas polusi, ini juga memberi alternatif dari harga sumber energi bahan bakar minyak (BBM) yang terus naik.
Seperti yang diketahui, pelaku IKM Logam di Purbalingga mayoritas adalah pengrajin knalpot. Melalui kerjasama ini mereka akan diberi dasar oleh Rainbow Builder untuk menciptakan motor listrik.
"Dengan demikian paling tidak mereka ada diversifikasi produk. Besok kalau tahun 2030 mayoritas sudah pakai kendaraan listrik yang tentu sudah tidak lagi menggunakan knalpot, temen-temen IKM (pengrajin knalpot) ini tidak lagi bingung," katanya.
Ketika nanti sudah tercipta motor listrik buatan para pelaku IKM Logam dan pelajar Purbalingga, Bupati bersama Ketua Dekranasda berjanji akan membelinya. Bahkan Bupati juga menginstruksikan agar masing-masing OPD membeli minimal 1 motor listrik.
Sementara itu pendiri Rainbow Motobuilder, Adega Anggayasta mengungkapkan bahwa pelatihan akan dilakukan mulai akhir bulan Agustus sampai November. Pihaknya akan mendukung 15 orang pelatih yang terbagi menjadi 3 tim. "Skill yang dibutuhkan sebenarnya hanya welding, body shaping, painting dan electric," ungkap Adega.
Pihaknya nanti juga akan membantu pemasaran dalam negeri maupun luar negeri. Ia mengakui saat ini kebutuhan motor listrik di luar negeri sangat tinggi. Oleh karena itu, pihaknya ingin melibatkan IKM dalam proses produksi.
"Nanti saya akan kenalkan temen-temen (IKM) ke market, Desember nanti akan saya undang temen-temen builder atau memang produsen (motor listrik) untuk melihat di sini ada temen-temen IKM yang bisa bikin part-part silahkan bisa bikin kesepakatan," katanya.