Sabtu 13 Aug 2022 07:05 WIB

Sumber Sungai Thames Inggris Telah Mengering

Mata air alami yang memasok sungai mengering di sebagian besar musim panas.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Sungai Thames di London.
Foto: EPA/FACUNDO ARRIZABALAGA
Sungai Thames di London.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sumber Sungai Thames telah mengering lebih jauh ke hilir daripada sebelumnya. Inggris tampaknya akan memasuki kekeringan yang menurut beberapa ahli pemerintah tidak siap untuk menanganinya.

Sungai Thames membentang 356 kilometer melintasi Inggris selatan, dari Gloucestershire di barat melalui jantung kota London, sebelum memasuki laut di Essex di timur. Mata air alami yang memasok sungai mengering di sebagian besar musim panas.

Baca Juga

Namun, menurut pengamatan para ahli konservasi, tahun ini dasar sungai yang kering mencapai lebih jauh ke hilir dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Sungai Thames akan normal seperti sumbernya dan ada pub bagus di sebelahnya sekitar 15 kilometer ke belakang ke hulu," ujar petugas penghubung di Rivers Trust Alisdair Naull sambil berdiri di bagian kecil Sungai Thames di Cricklade, sekitar 80 km sebelah barat London.

"Di sini sangat, sangat dangkal ... tetapi Anda tidak perlu pergi lebih jauh sedikit ke atas Sungai Thames ini untuk menemukan diri Anda berdiri di tanah yang kering. Dan sungguh, itu adalah tanah yang seharusnya masih basah dan harus selalu basah," katanya.

Naull mengatakan, air yang dangkal dan hangat mengandung lebih sedikit oksigen yang dibutuhkan ikan dan satwa liar lainnya untuk berkembang. 

Thames Head Inn terletak di hulu, beberapa langkah dari batu yang menandai sumber sungai di Gloucestershire. Manajer tempat itu David McMeeking yang berusia 31 tahun menyatakan rasa prihatin dengan dampak perubahan iklim terhadap pub tersebut.

"Itu masih merupakan sumber resmi Sungai Thames sehingga batu itu akan selalu ada di sana, tetapi apakah airnya masuk atau tidak adalah masalah lain," kata McMeeking.

Layanan meteorologi Met Office mengatakan, Juli tahun ini adalah yang terkering untuk Inggris sejak 1935. Curah hujan rata-rata  pada 23,1 milimeter, hanya 35 persen dari rata-rata untuk bulan itu. 

Beberapa bagian negara itu mengalami Juli terkering yang pernah ada. Bahkan pemerintah Inggris mengatakan pada Jumat (12/8/2022), bahwa bagian selatan, tengah, dan timur secara resmi pindah ke status kekeringan karena periode cuaca panas dan kering yang berkepanjangan.

Panas yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kurangnya curah hujan telah mendorong dua perusahaan air di selatan negara itu untuk mengumumkan larangan sementara penggunaan pipa selang dan sistem sprinkler. Thames Water yang memasok 15 juta pelanggan di seluruh London dan Inggris tenggara mengatakan, pihaknya berencana untuk memperkenalkan pembatasan serupa.

Peringatan 'panas ekstrem' diberlakukan di beberapa bagian Inggris dan Wales hingga Ahad (14/8/2022). Met Office mengeluarkan peringatan pertama seperti itu bulan lalu, ketika suhu menembus 40 derajat celcius untuk pertama kalinya.

Ahli iklim dan ahli hidrologi di University of Reading Hannah Cloke mengatakan, curah hujan yang rendah telah membuat permukaan sungai dan akuifer rendah. Sementara air telah diambil dari saluran air untuk mengairi tanaman, menambah air minum dan untuk digunakan dalam industri.

"Jika kita tidak mendapatkan hujan pada Agustus, pada kenyataannya, jika kita memiliki musim dingin yang kering, maka kita bisa berada dalam masalah besar pada musim semi dan musim panas mendatang ketika kita benar-benar tidak memiliki persediaan air yang tersisa sama sekali," kata Cloke.

Cloke mengatakan, pembatasan selang pada individu berguna untuk membantu mengubah sikap terhadap penggunaan air. Namun investasi dalam infrastruktur dan kebijakan untuk mencegah perubahan iklim lebih lanjut bahkan lebih penting.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement