Sabtu 13 Aug 2022 07:18 WIB

Dr Fauci Ternyata Juga Frustrasi dengan Covid-19

Dr Fauci berbagi tentang rasa frustasinya terhadap pandemi Covid-19.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
Dr Fauci berbagi tentang rasa frustasinya terhadap pandemi Covid-19.
Foto: AP/Carolyn Kaster
Dr Fauci berbagi tentang rasa frustasinya terhadap pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua setengah tahun pandemi, banyak orang merasa mereka tidak memiliki perjuangan lagi untuk melawan virus corona. Tetapi pandemi Covid belum berakhir karena sebagian besar disebabkan oleh subvarian Omicron BA.5.

Jika kalian merasa bosan dengan pandemi Covid, kalian tidak sendirian. Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) sejak 1984 yang juga Kepala Penasihat Medis Presiden Joe Biden pada 2020, Anthony Fauci, mengatakan bahwa semua manusia akan hidup dengan virus corona selama bertahun-tahun yang akan datang.

Baca Juga

Dia juga bersedia berbagi rasa frustrasi dengan bagaimana pandemi dibiarkan berkembang sejak 2020. Namun ia juga mengecam banyak orang Amerika yang menolak untuk divaksinasi, ia mengungkapkan kekecewaan dan keprihatinannya atas pandangan negara yang terbagi terhadap penyakit tersebut.

“Kami berada dalam situasi yang sangat sulit. Baru sepertiga dari orang-orang di negara kita yang sudah divaksinasi dan mungkin sudah dibooster,” kata Fauci kepada Direktur Fred Hutch yang juga Pakar Virus, Larry Corey, selama sesi wawancara di Pusat Kanker Fred Hutchinson Seattle, Washington, dilansir dari BestLife Online, Sabtu (13/8/2022).

Ia masih heran mengapa ada orang yang masih ragu untuk mengambil langkah pencegahan di tengah penyakit yang membunuh satu juta warga Amerika Serikat. Penolakan untuk menerima intervensi yang menyelamatkan nyawa di tengah pandemi Covid telah mengubah cara dia berpikir tentang kesediaan orang Amerika untuk menerima sains. Ia mengatakan, jika para ahli kesehatan pada awal pandemi mengetahui apa yang terjadi sekarang, mereka akan mencoba menerapkan kebijakan seperti masker dan jarak sosial lebih awal. 

“Tetapi negara tidak akan menerima apa yang kami katakan,” kata Fauci.

Dalam wawancara Juli 2022 lalu, Fauci mengakui bahwa sekarang lebih sulit untuk membuat orang Amerika patuh dengan pedoman Covid dibanding saat awal pandemi. Menurut dia, saat ini orang yang patuh sekali pun juga mulai lelah dan menginginkan hal serupa.

Selama dua tahun pertama pandemi Covid, Fauci sering berbicara tentang mengakhiri pandemi melalui herd immunity. Tetapi pada Maret 2022, dia dan rekan-rekannya menerbitkan sebuah artikel di Journal of Infectious Diseases yang menjelaskan herd immunity untuk Covid hampir pasti sebagai tujuan yang tidak dapat dicapai sekarang.

Hal itu disebabkan resistensi substansial publik terhadap metode seperti vaksinasi. Sejak Desember 2020, tingkat vaksinasi di AS masih belum berhasil mencapai tingkat yang sebelumnya disebut-sebut dibutuhkan Fauci untuk herd immunity. Saat ini, Fauci dan tim mulai goyah.

Menurut CDC, belum ada peningkatan jumlah orang yang divaksinasi dalam sepekan terakhir. Pada 3 Agustus 2022, hanya 67,2 persen dari total populasi AS yang telah divaksinasi sepenuhnya, dan kurang dari 50 persen dari orang-orang itu sudah melakukan dosis booster pertama.

Selama penampilan di radio Los Angeles KNX News dalam KNX In Depth pada 2 Agustus 2022, Fauci memperingatkan bahwa mereka yang tidak up-to-date dengan vaksinasi mereka, dapat menempatkan diri mereka pada risiko musim gugur dan musim dingin.

“Ada cukup banyak orang yang tidak termasuk dalam kategori (berisiko tinggi), jika mereka tidak divaksinasi, jika mereka tidak dibooster, mereka akan mendapat masalah,” kata dia saat itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement