Sabtu 13 Aug 2022 09:17 WIB

Harganya Melonjak, Indofood Siap Kembangkan Mi dari Sorgum untuk Gantikan Gandum

Pada tahun 2021, impor gandum Indonesia tercatat 11,69 juta ton.

Red: Nidia Zuraya
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Franciscus Welirang. Indofood siap untuk mengembangkan mie instant berbahan dasar dari komoditas pangan lokal yaitu sorgum untuk menggantikan gandum yang diimpor dari luar negeri.
Foto: Republika/ Wihdan
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Franciscus Welirang. Indofood siap untuk mengembangkan mie instant berbahan dasar dari komoditas pangan lokal yaitu sorgum untuk menggantikan gandum yang diimpor dari luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Fransiscus Welirang menyatakan perusahaannya siap untuk mengembangkan mi instan berbahan dasar dari komoditas pangan lokal yaitu sorgum untuk menggantikan gandum yang diimpor dari luar negeri.

"Kita dengan Pak Mentan SYL memperbincangkan banyak hal, tapi intinya bagaimana kita saat ini bisa mengembangkan bahan baku lokal seperti sorgum. Jadi, nanti ada program pengembangan tanaman sorgum bersama-sama," kata Fransiscus dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu (13/8/2022).

Baca Juga

Fransiscus mengatakan Indofood mendukung penuh upaya Kementerian Pertanian dalam mengantisipasi krisis pangan global dengan mencari alternatif bahan baku lokal seperti sorgum. Menurutnya, sorgum merupakan tanaman asli Indonesia yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan pangan nasional.

Menurut dia, pengembangan sorgum berperan penting untuk mensubtitusi tepung terigu berbahan dasar gandum yang sampai saat ini masih bergantung pada impor. Pada tahun 2021, impor gandum Indonesia tercatat 11,69 juta ton.

 

Fransiscus mengatakan Indofood siap melakukan proses pengolahan komoditas sorgum, sementara pemerintah melalui Kementerian Pertanian diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi sorgum nasional.

"Pertanian dalam bidang budidaya, dan kami dalam bidang prosesnya. Apalagi produk tepung ini kan berkembang terus, akan ada produk baru yang berkembang. Yang pasti inisiasinya dari Kementan," katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, konsumsi gandum penduduk Indonesia tahun 2019 adalah 30,5 kg per kapita per tahun. Kebutuhan gandum terbesar adalah untuk industri produk pangan olahan seperti mie instan, kue, dan roti.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri mengungkapkan bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk mengingatkan masyarakat dan juga pelaku industri pangan terhadap potensi krisis pangan. Dia menilai kondisi pangan dunia yang tengah mendapatkan tekanan akibat pandemi Covid-19, perubahan iklim , serta perang Ukraina-Rusia yang mengancam pada krisis pangan global.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah mensubtitusi kebutuhan bahan pangan impor dengan bahan baku lokal. "Untuk kebutuhan industri pangan olahan berbasis tepung terigu, pemerintah mulai menggalakkan penanaman sorgum, singkong dan sagu yang dapat mensubstitusi gandum. Kementan juga memperkuat dan menyediakan pangan lokal alternatif, dari umbi-umbian, pisang dan aneka produk tanaman lokal lain," kata Kuntoro.

Suka Pakai Aplikasi Paylater? Favorit Kamu yang Mana?

  • LinkAja Paylater
  • Shopee Paylater
  • GoPaylater
  • Traveloka Paylater
  • Akulaku Paylater
  • JULO Paylater
  • Blibli Paylater
  • Tidak Pakai Paylater
Array ( [__ci_last_regenerate] => 1686151135 )
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement