Sabtu 13 Aug 2022 16:10 WIB

Pejabat Yunani Sebut Perlunya Memata-Matai Wakil Parlemen Muslim

Perwakilan Muslim dinilai agen pemerintah Turki.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Tak ada masjid, Muslim Yunani shalat jamaah di depan kampus Universitas Athena.
Foto: AP
Tak ada masjid, Muslim Yunani shalat jamaah di depan kampus Universitas Athena.

REPUBLIKA.CO.ID,ANKARA -- Wakil ketua parlemen Yunani, Charalambos Athanasiou, telah menganjurkan perlunya memata-matai wakil parlemen Muslim. Pernyataan mantan menteri kehakiman Yunani yang saat ini menjadi wakil dari partai konservatif Nea Dimokratia (ND) yang berkuasa, merujuk pada tiga wakil Muslim asal Turki.

Tiga wakil Muslim itu berasal dari wilayah Thrace Barat Yunani, yang memicu anggapan bahwa mereka agen potensial dari Turki. Athanasiou khawatir ada pihak-pihak di dalam negerinya yang membocorkan ke negara tetangga, yang dalam hal ini adalah Turki.

Baca Juga

"Misalkan seorang anggota parlemen yang memiliki orientasi agama yang sama sekali berbeda dari Kristen Ortodoks memberikan informasi ke negara tetangga, tentang di mana imigran gelap bisa masuk," katanya, seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (12/8).

Untuk itu, menurut Athanasiou, intelijen nasional harus mengambil tindakan pencegahan dalam skenario seperti itu. Ditanya apakah para deputi memungkinkan untuk diawasi, dia mengatakan, itu bisa dilakukan selama mengikuti prosedur yang dibuat oleh legislator. "Jika prosedur yang disediakan oleh legislator diikuti, tentu saja," tutur dia.

Pernyataan Athanasiou soal pengawasan terhadap deputi Muslim ini mengejutkan banyak pihak terutama dari partai-partai oposisi kiri Yunani. Partai oposisi utama Syriza menekankan dalam sebuah pernyataan bahwa Athanasiou pada dasarnya mengklaim bahwa mereka yang bukan Kristen Ortodoks adalah ancaman nasional.

"Namun, pada kenyataannya, Charalambos Athanasiou mengatakan dengan tegas apa yang diisyaratkan Mitsotakis (Perdana Menteri Yunani) dalam pidatonya, berusaha untuk menutupi tindakan berbahaya pemerintahnya dengan mengacu pada keamanan nasional dan 'kekuatan gelap'," kata pernyataan itu.

Partai tersebut berpendapat, Mitsotakis akan menunjukkan dia setuju dengan pernyataan Athanasiou. Partai oposisi Yunani lainnya, PASOK-KINAL, juga menilai pernyataan Athanasiou menjerumuskan Yunani ke dalam intoleransi dan menciptakan keretakan nasional yang parah dengan mengeklaim para wakil minoritas berpotensi mengkhianati kepentingan nasional.

"Kami menuntut intervensi segera terhadap wakil ketua parlemen dengan secara eksplisit mengutuk pernyataan memecah belah yang tidak dapat diterima oleh Athanasiou," tambahnya.

Sementara itu, Partai Komunis Yunani (KKE) mencatat, Athanasiou membuktikan istilah keamanan nasional telah menjadi alat bantu yang dapat diterima semua orang sehingga bisa melegitimasi dan memfasilitasi praktik pemantauan dan penyadapan yang tentu tidak dapat diterima.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement