Sabtu 13 Aug 2022 12:37 WIB

In Picture: Festival Arwah di Vihara Gunung Timur Medan

Sejumlah warga etnis tionghoa bersembahyang memberikan bekal kepada arwah leluhur..

Rep: Fransisco Carolio/ Red: Yogi Ardhi

Warga etnis Tionghoa mempersiapkan persembahan pada perayaan Hungry Ghost Festival di Vihara Gunung Timur Medan, Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (12/8/2022). Perayaan tersebut merupakan sembahyang memberi makan nenek moyang dan leluhur mereka yang dipercaya akan menjadi bekal bagi arwah orang-orang yang sudah meninggal menuju ke alam baka.  (FOTO : ANTARA/Fransisco Carolio)

Warga etnis Tionghoa melemparkan uang kertas (persembahan) pada perayaan Hungry Ghost Festival di Vihara Gunung Timur Medan, Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (12/8/2022). Perayaan tersebut merupakan sembahyang memberi makan nenek moyang dan leluhur mereka yang dipercaya akan menjadi bekal bagi arwah orang-orang yang sudah meninggal menuju ke alam baka.  (FOTO : ANTARA/Fransisco Carolio)

Warga etnis Tionghoa membakar patung Dewa Arwah pada perayaan Hungry Ghost Festival yang dilaksanakan di Vihara Gunung Timur Medan, Sumatera Utara, Jumat (12/8/2022). Perayaan tersebut merupakan sembahyang memberi makan nenek moyang dan leluhur mereka yang dipercaya akan menjadi bekal bagi arwah orang-orang yang sudah meninggal menuju ke alam baka.  (FOTO : ANTARA/Fransisco Carolio)

Warga etnis Tionghoa melemparkan uang kertas (persembahan) pada perayaan Hungry Ghost Festival di Vihara Gunung Timur Medan, Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (12/8/2022). Perayaan tersebut merupakan sembahyang memberi makan nenek moyang dan leluhur mereka yang dipercaya akan menjadi bekal bagi arwah orang-orang yang sudah meninggal menuju ke alam baka.  (FOTO : ANTARA/Fransisco Carolio)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Warga etnis Tionghoa melemparkan uang kertas (persembahan) pada perayaan Hungry Ghost Festival (Cioko/ Tionggoan) di Vihara Gunung Timur Medan, Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (12/8/2022).

Perayaan tersebut merupakan sembahyang memberi makan nenek moyang dan leluhur. Dengan cara ini mereka yang dipercaya akan menjadi bekal bagi arwah orang-orang yang sudah meninggal menuju ke alam baka. 

Festival Cioko dilakukan pada bulan ketujuh pada sistem kalender Tionghoa. Bulan ini juga dikenal sebagai Bulan Hantu

sumber : Antara Foto
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement