Sabtu 13 Aug 2022 13:02 WIB

Kementerian Luar Negeri Taiwan Berterimakasih Pada AS

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan ancaman Cina tidak berkurang.

Rep: Lintar Satria/ Red: Muhammad Hafil
 Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua China ini, fregat angkatan laut Taiwan Lan Yang terlihat dari geladak kapal militer China selama latihan militer pada hari Jumat, 5 Agustus 2022. China mengadakan latihan di perairan sekitar Taiwan sebagai tanggapan atas serangan baru-baru ini. kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi.
Foto: AP/Lin Jian/Xinhua
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua China ini, fregat angkatan laut Taiwan Lan Yang terlihat dari geladak kapal militer China selama latihan militer pada hari Jumat, 5 Agustus 2022. China mengadakan latihan di perairan sekitar Taiwan sebagai tanggapan atas serangan baru-baru ini. kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi.

REPUBLIKA.CO.ID,TAIPEI -- Kementerian Luar Negeri Taiwan mengungkapkan "terimakasih tulus" pada Amerika Serikat (AS) atas "tindakan konkrit" untuk menjaga keamanan dan perdamaian di Selat Taiwan dan kawasan. Hal ini disampaikan dalam pernyataan, Sabtu (13/8/2022).

Pernyataan ini disampaikan sebagai respon dari koordinator Indo-Pasifik AS Kurt Campbell. Pada Jumat (12/8/2022) kemarin Campbell mengatakan reaksi Cina pada kunjungan ketua House of Representative AS Nancy Pelosi "berlebihan".

Baca Juga

Dalam pernyataannya kementerian mengatakan intimidasi ekonomi dan militer tanpa provokasi Cina telah memperkuat persatuan dan daya tahan kemah demokrasi global.

Pada Kamis (11/8/2022) lalu Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan ancaman Cina tidak berkurang. Walaupun latihan militer terbesar Cina di sekitar Taiwan usai kunjungan Pelosi pekan lalu mulai menurun.

Sebelumnya dilaporkan Cina memperingatkan Amerika Serikat bisa meningkatkan kehadiran militernya di Selat Taiwan. "Kami akan waspada terhadap AS yang mengambil keuntungan dari situasi lintas selat untuk meningkatkan pengerahan militer dan mencoba menciptakan krisis yang lebih besar," kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

Ia menuduh Washington melakukan "tiga kesalahan besar" termasuk sangat mencampuri urusan dalam negeri China, memaafkan dan mendukung pasukan 'kemerdekaan Taiwan', dan dengan sengaja merusak perdamaian di Selat Taiwan.

Pelosi  berkunjung ke Taiwan pada 2 dan 3 Agustus 2022, meskipun Beijing telah memperingatkan bahwa pulau itu adalah provinsi yang memisahkan diri? dan bahwa kunjungannya akan melanggar Kebijakan Satu China yang dianut negara itu.

Segera setelah Pelosi meninggalkan Taipei, Beijing meluncurkan latihan militer besar-besaran pada 4 Agustus yang berakhir pada Rabu (10/8/2022).

Beijing juga memberi sanksi kepada Pelosi dan keluarga dekatnya atas perjalanan itu, mengesampingkan dialog militer dengan AS, serta menangguhkan kerja sama di bidang perubahan iklim, di samping enam "tindakan balasan" lainnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement