REPUBLIKA.CO.ID., MOSKOW -- Rusia pada Kamis (11/8/2022) menuduh Latvia sebagai Rusiaphobia setelah anggota parlemen negara Baltik itu menyatakannya sebagai "negara sponsor terorisme."
Kami menganggap keputusan parlemen Latvia, dan menyerukan untuk berhenti mengeluarkan visa Uni Eropa kepada Rusia sebagai manifestasi lain dari Rusiaphobia (ketidaksukaan atau ketakutan terhadap Rusia), kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.
Kementerian berpendapat bahwa keputusan tersebut bertentangan dengan hukum internasional, dan melanggar prinsip kesetaraan kedaulatan negara yang diabadikan dalam Pasal 2 Piagam PBB.
Menyalahkan Latvia karena melayani "penguasa luar negeri," kementerian itu mengatakan anggota parlemen Latvia "harus berhenti terlibat dalam provokasi dan mengingat orang mana yang mereka pilih, dengan fokus terutama pada kepentingan negara dan warga negara mereka."
Resolusi yang disahkan oleh Saeima, parlemen unikameral Latvia, pada Kamis menyatakan "Rusia sebagai negara yang mendukung terorisme," dan meminta negara-negara yang berpikiran sama untuk mengungkapkan pandangan serupa.
Mereka mengutuk "operasi militer khusus" Rusia di Ukraina yang dimulai pada bulan Februari, dan juga meminta Uni Eropa untuk menangguhkan visa turis, dan membatasi penerbitan visa masuk untuk warga Rusia dan Belarus.
Latvia berbatasan dengan Rusia dan Belarusia.