Sabtu 13 Aug 2022 17:15 WIB

AS Khawatir Pihak Berwenang tak Sah di Ukraina

Rusia menempatkan pejabatnya di daerah yang mereka duduki di Ukraina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Seorang tentara Rusia berpatroli di sebuah area di Stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Air Kakhovka, pembangkit listrik run-of-river di Sungai Dnieper di wilayah Kherson, Ukraina selatan, pada 20 Mei 2022. Bahkan saat mesin perang Rusia merangkak melintasi timur Ukraina, mencoba untuk mencapai tujuan Kremlin untuk mengamankan kontrol penuh atas jantung industri negara Donbas, pasukan Ukraina meningkatkan serangan untuk merebut kembali wilayah di selatan.
Foto: AP Photo
Seorang tentara Rusia berpatroli di sebuah area di Stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Air Kakhovka, pembangkit listrik run-of-river di Sungai Dnieper di wilayah Kherson, Ukraina selatan, pada 20 Mei 2022. Bahkan saat mesin perang Rusia merangkak melintasi timur Ukraina, mencoba untuk mencapai tujuan Kremlin untuk mengamankan kontrol penuh atas jantung industri negara Donbas, pasukan Ukraina meningkatkan serangan untuk merebut kembali wilayah di selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan Washington khawatir dengan laporan warga negara Inggris, Swedia, dan Kroasia didakwa "pihak berwenang tak sah di Ukraina timur." Rusia menempatkan pejabatnya di daerah yang mereka duduki di Ukraina.

"Rusia dan proksi-proksinya wajib menghormati hukum humanitarian internasional, termasuk memberikan hak-hak dan perlindungan tahanan perang," kata Blinken di Twitter, Sabtu (13/8/2022).

Sementara itu kantor berita Rusia, Tass melaporkan Rusia memberitahu AS hubungan diplomatik dua negara dapat rusak dan putus sama sekali bila Rusia dinyatakan sebagai "negara yang mensponsori terorisme."

Kepala Departemen Wilayah Amerika Utara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexander Darchiyev mengatakan bila Senat AS melanjutkan rencana untuk memojokkan Rusia, artinya Washington telah melewati batas yang tidak bisa dikembalikan.

Bulan lalu dua Senator AS yang ingin meloloskan undang-undang yang menetapkan Rusia sebagai negara sponsor terorisme berkunjung ke Kiev. Mereka membahas legislasi itu dengan Presiden Ukraina  Volodymyr Zelenskyy.

"(Bila diloloskan) akan menyebabkan kerusakan paling serius bagi hubungan diplomatik bilateral, sampai ke titik paling rendah dan bahkan putus," kata Darchiyev seperti dikutip Tass."Pihak Amerika sudah diperingatkan," tambahnya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement