REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kementerian Sosial Republik Indonesia menyiapkan Lumbung Sosial di tiga tempat yakni Kecamatan Garut Kota, Tarogong Kidul, dan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat untuk kesiapsiagaan penanganan bencana di daerah itu.
"Bagaimana (Lumbung Sosial) mempercepat distribusi logistik ke lapangan sehingga saat terjadi bencana sudah ada bantuan," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI, Iyan Koesmadiana saat peluncuran tiga Lumbung Sosial di Garut Kota, Kabupaten Garut, Sabtu (13/8/2022).
Ia menuturkan Lumbung Sosial salah satu program unggulan Kemensos dalam mengatasi berbagai kebutuhan masyarakat dengan cepat apabila di daerah tersebut ada yang terdampak bencana alam. Lumbung Sosial yang dibuat di tiga kecamatan itu, kata dia, akan memberikan pelayanan yang mudah dan cepat bagi masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan mendasar seperti makanan dan air bersih.
Ia menyampaikan, Kemensos dalam menjalankan program itu akan bersinergi dengan Dinas Sosial Kabupaten Garut untuk memberikan bantuan berupa logistik dengan cepat yang dipasok dari gudang Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Bandung.
"Kami memberikan peralatan-peralatan selter seperti untuk alat-alat kebersihan, kemudian ada juga kita berikan untuk air panas dan sebagainya," katanya.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily yang hadir dalam peluncuran Lumbung Sosial mendukung adanya program Kemensos untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat lebih dekat dan cepat dalam memenuhi kebutuhan dasar setelah terjadi bencana.
"Kami Komisi VIII sangat mendorong agar ini bagian dari pengurangan risiko bencana dan kesiapsiagaan kita menghadapi bencana," kata Ace.
Plh Sekretaris Daerah Kabupaten Garut Didit Fajar Putradi menyampaikan terima kasih adanya perhatian dari Kemensos dan Komisi VIII DPR RI dengan memberikan bantuan salah satunya mendirikan Lumbung Sosial. Ia mengatakan, sebelumnya Kabupaten Garut juga sudah mendapatkan bantuan membuat Lumbung Sosial di 2021 setelah kejadian banjir bandang melanda Kecamatan Karangtengah, Sukawening, dan Sukaresmi.
Pemkab Garut juga, kata dia, telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi dengan cepat apabila terjadi bencana alam dengan menggunakan anggaran dari biaya tak terduga (BTT) Garut. "Kita juga menggunakan dana BTT untuk mengatasi beberapa permasalahan dan terutama dampak akibat bencana," katanya.