Ahad 14 Aug 2022 23:23 WIB

Indra Karya Dorong Ekonomi Masyarakat Pesisir lewat Apartemen Kepiting

Indra Karya menggandeng 62 petani dan pelaku UMKM Batik Madura.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Perajin batik. PT Indra Karya (Persero) berkomitmen mengakselerasi pemulihan ekonomi melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Foto: ANTARA/Saiful Bahri
Perajin batik. PT Indra Karya (Persero) berkomitmen mengakselerasi pemulihan ekonomi melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indra Karya (Persero) berkomitmen mengakselerasi pemulihan ekonomi melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). VP Corporate Secretary Indra Karya Okky Suryono mengatakan perusahaan aktif dalam program Ekonomi Kreatif Masyarakat Pesisir (pro aksill) di Madura yang terdiri atas program pembangunan apartemen kepiting dan pelatihan serta pengembangan UMKM.

"Inovasi baru khususnya pada bidang TJSL atau CSR ini selaras untuk mendukung core business perusahaan," ujar Okky dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (14/8/2022).

Baca Juga

Okky menyampaikan kegiatan ini melibatkan 62 petani dan pelaku UMKM Batik Madura dengan lima paket bentuk program vokasi life skill dan dua ribu box yang disusun layaknya apartemen. Dengan melaksanakan pembinaan bagi pelaku UMKM dan BUMDes, ucap Okky, para pelaku UMKM bisa menganalisa kekuatan dan kelemahan dari usaha yang dijalankan, menciptakan lapangan kerja dan mendukung upaya penanggulangan kemiskinan serta membekali mindset kewirausahaan bagi BUMDes agar dapat menjadi organisasi profit yang mandiri dan memiliki nilai yang besar.

Selain itu, lanjut Okky, kegiatan ini bertujuan untuk memonitoring perkembangan kualitas dan kapabilitas anggota BUMDes dan membekali pengelolaan sumber daya manusia. Ia berharap hal ini dapat menciptakan lapangan kerja serta mendukung upaya penanggulangan kemiskinan.

"Dengan beberapa tahapan, pro aksi ini mampu meningkatkan pendapatan UMKM minimal sebesar 200 persen setelah pelaksanaan," ucap Okky.

Okky menjelaskan pengemasan budidaya kepiting dengan apartemen ini memaksimalkan penyimpanan ruang lahan pembudidayaan. Awalnya, Okky sampaikan, kegiatan ini dilakukan dengan tambak yang memakan banyak lahan, hingga dapat dipangkas menjadi satu bangunan seluas 80 meter kubik dengan total berat hasil pembudidayaan sebesar 6 ton per tiga bulan.

Atas inovasi tersebut, Indra Karya meraih dua penghargaan pada kategori Pilar Ekonomi Terbaik Bintang 4 dan Pilar Sosial Terbaik Bintang 4 dalam ajang TJSL dan CSR Awards 2022. Direktur Utama Indra Karya Gok Ari Joso mengatakan penghargaan ini menjadi motivasi bagi perusahaan untuk membuat program TJSL yang lebih inovatif.

"Kami akan konsisten menjalankan program TJSL berkelanjutan supaya bisa menciptakan Creating Shared Value (CSV) sebagai bentuk karya sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan dan masyarakat sebagai wujud BUMN untuk Indonesia," kata Ari.

Ari menyebut program TJSL Indra Karya diarahkan untuk mendorong ekonomi masyarakat pesisir melalui program apartemen kepiting dan pelatihan UMKM serta program kolaborasi padat karya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement