Ahad 14 Aug 2022 21:27 WIB

Ini Alasan Pemprov Jateng Gencarkan Bantuan PLTS untuk Ponpes

Pemprov Jateng menyerahkan bantuan PLTS ke sejumlah pesantren

Rep: Bowo Pribadi / Red: Nashih Nashrullah
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (paling kanan) bersama Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko (tengah) saat meninjau instalasi pengatur daya PLTS Atap yang dipasang di Atap di Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin, di Desa Mantrianom, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, baru- baru ini.
Foto: dok. Humas Prov Jateng
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (paling kanan) bersama Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko (tengah) saat meninjau instalasi pengatur daya PLTS Atap yang dipasang di Atap di Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin, di Desa Mantrianom, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, baru- baru ini.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG— Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah terus memperluas bantuan sarana dan prasarana (sarpras) pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) bagi sektor publik. 

Yang terbaru, Pemprov Jawa Tengah menyerahkan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin, di Desa Mantrianom, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. 

Baca Juga

Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengungkapkan, bantuan sarpras PLTS untuk lingkungan pondok pesantren ini untuk membantu menekan biaya penggunaan listrik. 

"Salah satu problem yang dihadapi dalam operasional penyelenggaraan ponpes adalah komponen biaya listrik yang relatif besar," ungkapnya, di Semarang, Ahad (14/8/2022). 

Oleh karena itu, kata Taj Yasin, bantuan sarpras PLTS dari pemerintah, salah satunya, menyasar pada sektor penyelenggaraan layanan publik seperti sekolah dan pondok pesantren. 

Salah satunya Ponpes Tanbihul Ghofilin, di Desa Mantrianom yang diserahkan wagub, Jumat kemarin. "Tentunya ini diarahkan agar dapat memberikan keringanan bagi pengelola pondok pesantren," katanya. 

Wagub juga menyampaikan, pemanfaatan energi matahari ini dapat dilakukan dan dioptimalkan oleh berbagai pihak di Jawa Tengah  dalam mendukung program transisi energi yang sedang digencarkan. 

Hal ini karena potensi pemanfaatan tenaga surya bagi cukup besar, apalagi  Indonesia terletak di garis khatulistiwa sehingga memiliki suplai panas matahari berlimpah dan harus bisa dimanfaatkan. 

Secara geografis, jelas Taj Yasin, wilayah Provinsi Jawa Tengah memiliki intensitas paparan sinar matahari yang besar setiap harinya. Sehingga seluruh wilayah Jawa Tengah sangat potensial dibangun PLTS. 

Di satu sisi, manusia juga tidak bisa lepas dari kebutuhan sinar matahari dan sumber energi yang besar dan gratis tersebut mestinya dapat dioptimalkan guna mendukung berbagai kebutuhan energi. 

"Maka kita manfaatkan dengan maksimal, kita dekatkan pemanfaatan (PLTS) ini dengan pesantren, agar nantinya mereka bisa ikut mempelajari dan turut membantu masyarakat lainnya," kata wagub.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement