Ahad 14 Aug 2022 21:28 WIB

West Bandits Siap Bangkit di Gim Ketiga

West Bandits tidak mampu lepas dari tekanan NSH.

Rep: Fitriyanto/ Red: Didi Purwadi
Pebasket NSH Mountain Gold Timika Michael E Glover (tengah) berusaha melakukan lay up shoot dibayangi pebasket West Bandits Combiphar Solo Bilal N Richardson (kanan) dan Widyanta Putra Teja (kiri) saat pertandingan Playoff Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Tokopedia 2022 di Gor C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, Minggu (14/8/2022). NSH Mountain Gold Timika berhasil mengalahkan West Bandits Combiphar Solo dengan skor 70-47.
Foto: ANTARA/M Agung Rajasa
Pebasket NSH Mountain Gold Timika Michael E Glover (tengah) berusaha melakukan lay up shoot dibayangi pebasket West Bandits Combiphar Solo Bilal N Richardson (kanan) dan Widyanta Putra Teja (kiri) saat pertandingan Playoff Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Tokopedia 2022 di Gor C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, Minggu (14/8/2022). NSH Mountain Gold Timika berhasil mengalahkan West Bandits Combiphar Solo dengan skor 70-47.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- West Bandits Combiphar Solo gagal keluar dari tekanan NSH sehingga harus menyerah kalah pada gim kedua IBL Playoff 2022 di C’Tra Arena, Bandung, pada Ahad (14/8/2022). Kekalahan ini membuat kedudukan sama kuat dan harus dilakukan laga ketiga pada Selasa (16/8/2022).

“Kuarter pertama kami bermain cukup baik walau tertinggal lima angka, tetapi kuarter-kuarter berikutnya kami tidak bermain defense dengan baik. Kami tidak konsisten,” kata asisten pelatih West Bandits, Muflih Farhan pada sesi jumpa pers seusai laga.

“Lawan tampil lebih agresif,'' katanya. ''Sementara, kami tidak bisa menemukan ritme permainan.''

Guard West Bandits, Widyanta Putra Teja mengakui timnya tidak bisa lepas dari tekanan. “Kami tidak bisa lepas dari tekanan lawan, termasuk juga tidak bisa lepas dari tekanan dan penjagaan lawan. Kami lakukan 18 kali turn over sehingga kalah 23 angka,” kata Widyanta.

West Bandits tetap yakin menatap gim ketiga, walau kemungkinan tidak akan diperkuat center Bilal Richardson yang terkena ejected. “Kami masih menunggu review dari IBL soal kasus Bilal. Tetapi kami harus siap menghadapi gim ketika. Basketball is about adjustmen,” kata Farhan.

Widyanta juga menyimpan semangat sama. “Gim ketiga adalah do or die. Kita buktikan adjustmen siapa paling baik dan memenangkan laga. Tanpa Bilal pun kami harus siap, masih ada 11 pemain lainnya,” tegasnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement