Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Zahro Al-Fajri

Gaza Kembali Diserang, Pantaskah Negeri Muslim Normalisasi dengan Israel?

Info Terkini | Sunday, 14 Aug 2022, 14:50 WIB

Gaza kembali mendapat serangan brutal dari Israel. Setidaknya hingga Kamis (11/8) 48 jiwa dinyatakan tewas dan lebih dari 300 orang mengalami luka-luka akibat serangan ini. Bukan hanya orang dewasa, wanita dan anak pun tak luput menjadi korban.

Israel beralasan serangannya dilakukan untuk menewaskan komandan militan jihad Islam. Mereka menyatakan serangan itu merupakan serangan pembalasan. Tapi kenapa rakyat Palestina yang harus menjadi korban?

Sungguh apa yang yang dilakukan oleh Israel merupakan sebuah penjajahan, genosida, dan merupakan kejahatan kemanusiaan yang begitu besar. Namun, dunia seakan tak memiliki daya dan upaya menghentikan itu semua.

Solusi dua negara yang senantiasa ditawarkan. Namun, ternyata solusi itu tetap merugikan rakyat Palestina. Hal ini nampak dari wilayah Palestina yang malah semakin menyempit sejak PBB turun tangan. Perjanjian genjatan senjata pun sering dilanggar oleh Israel di saat rakyat Palestina mulai bangkit memperbaiki kehidupan akibatnya ratusan nyawa menjadi korban dan kondisi ekonomi Palestina tak kunjung berkembang.

Sudah tak terhitung kerugian yang dialami rakyat Palestina. Sudah tak terhitung nyawa yang melayang, rumah yang terbakar, serangan yang dilancarkan. Namun Israel semakin melenggang di kancah dunia dan menunjukkan eksistensinya sebagai negara.

Setelah kejahatan besar yang dilakukan, Israel berupaya mengambil posisi dalam dunia internasional. Dengan Amerika sebagai sekutu besar, ia seakan kebal dari hukum internasional. Israel melakukan upaya normalisasi dengan berbagai negara, membangun hubungan diplomatik bahkan dengan negeri mayoritas muslim. Bahkan Uni Emirat Arab telah menyetujui normalisasi dengan Israel. Saat ini Israel membidik Indonesia dan Saudi Arabia untuk normalisasi hubungan.

Normalisasi hubungan dengan negeri yang menyerang umat muslim pasti menyakiti perasaan muslim di seluruh dunia termasuk rakyat Indonesia yang mayoritas muslim. Karena Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat" (TQS. Al-Hujurat:10). Rasa sakit yang dirasakan oleh kaum muslimin di Palestina harusnya menyakiti seluruh kaum muslimin di dunia termasuk di Indonesia.

Selain itu, dalam Islam, Negera Israel yang jelas menyerang dan menyatakan perang dengan kaum muslimin hubungan interaksinya adalah perang. Islam tegas melarang hubungan diplomatik, ekonomi, dan perjanjian apapun untuk negara yang jelas memerangi kaum muslimin. Allah SWT berfirman,

“Dan sekali-kali Allah tidak akan pernah memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai orang-orang mukmin.” (QS Al-Nisâ’: 141)

"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali (teman akrab, pemimpin, pelindung, penolong) dengan meninggalkan orang-orang mukmin” (Qs. Ali Imran : 28)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al Maidah: 51)

Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Presiden persatuan cendekiawan Muslim Internasional di Doha, Ahmed al Raissouni bahwa normalisasi hubungan dengan Israel adalah haram atau dilarang secara agama (1/9/20, republika.co.id).

Saat ini Israel melenggang karena memiliki kekuatan besar adidaya Amerika. Namun, kaum muslimin sebenarnya juga memiliki kekuatan besar dari Allah SWT. Kaum muslimin mampu menghentikan penjajahan Israel saat kaum muslimin mau bersatu dalam satu kepemimpinan sesuai syariat Islam. Dengan anugerah dari Allah berupa jumlah kaum muslimin yang banyak dan sumber daya alam yang melimpah maka saat bersatu kaum muslimin akan memiliki kekuatan besar untuk mengalahkan kedzaliman Israel dan antek-anteknya. WaAllahu 'alam.

(Zahrotun Nurul, S.Pd.)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image