REPUBLIKA.CO.ID, WARSAW -- Menteri Lingkungan Jerman Steffi Lemke mengatakan pada Ahad (14/8/2022), kematian massal ikan di Sungai Oder adalah bencana ekologis. Dia menyatakan, belum jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan sungai untuk pulih.
“Sejauh ini, setidaknya 150 sampel air dari Sungai Oder telah diuji. Tak satu pun dari penelitian telah mengonfirmasi adanya zat beracun. Pada saat yang sama, kami menguji ikan. Tidak ada merkuri atau logam berat lainnya yang ditemukan di dalamnya,” kata Lemke berbicara bersama Menteri Lingkungan Hidup Polandia Anna Moskwa setelah pertemuan di Szczecin, sebuah kota Polandia di Sungai Oder.
Lemke mengatakan, beberapa sampel air Oder sedang dikirim ke laboratorium asing untuk diuji sekitar 300 zat. Sebanyak 10 ton ikan mati telah dikeluarkan dari sungai itu pekan lalu, tetapi Mokswa mengatakan penyebab kematian massal masih belum ditentukan.
"Kami masih tidak mengecualikan varian zat beracun ... jadi kami tertarik untuk segera mengidentifikasi pelakunya ... Kami sedang memeriksa entitas yang menjalankan kegiatan bisnis dan industri di sepanjang sungai itu," ujar Moskwa.
Kedua menteri mengatakan, mereka fokus sekarang melakukan apa yang bisa untuk membatasi kerusakan ekosistem sungai. Lemke menyarankan, pihak berwenang Jerman tidak cukup cepat disiagakan setelah ikan mati terdeteksi di Polandia. Dia menegaskan komunikasi antara kedua negara harus ditingkatkan.
Pemerintah Jerman dan Polandia mengatakan, kematian massal ikan adalah bencana lingkungan besar dan jalur air bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk kembali normal. Sungai Oder mengalir dari Ceska ke perbatasan antara Polandia dan Jerman sebelum berakhir ke Laut Baltik.