REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pelatih AS Roma, Jose Mourinho bereaksi setelah timnya meraih kemenangan pada giornata pertama Serie A musim 2022/23. Roma mengalahkan tuan rumah Salernitana, 1-0 di Stadion Arechi, Salerno, Senin (15/8/2022) dini hari WIB.
Gol tunggal kubu tamu dicetak oleh Bryan Cristante pada menit ke-33. Sebetulnya, Giallorossi memiliki banyak peluang untuk memperlebar jarak. Namun hingga menit terakhir angka di papan skor, tidak berubah.
Upaya Nicolo Zaniolo digagalkan Luigi Sepe. Sepakan Paulo Dybala mengenai tiang gawang. Pemain pengganti dari I Lupi, Georgino Wijnaldum sempet merobek jala I Granata.
Tapi wasit menganulir gol tersebut karena offside. Alhasil, kubu tamu harus puas dengan keunggulan tipis tersebut. Berbicara usai pertandingan, Mourinho mengakui dirinya akan lebih senang jika mereka menang 3-0 atau 4-0.
"Tetapi saya suka melihat tim yang tidak mencetak gol yang seharusnya dilakukan, tetap masih memiliki kedewasaan untuk mengendalikan situasi," kata juru taktik berkebangsaan Portugal ini dalam konferensi pers, dikutip dari Football Italia.
Ia sedikit menganalisa jalannya pertandingan. Biasanya jika sebuah tim menyia-nyiakan tiga atau empat peluang maka bisa berakhir buruk. Namun kali ini berbeda.
Ia merasa La Magica bahkan tidak mendapat tekanan berarti. Apa pun itu, ia tetap bersyukur. Semua sudah memberikan yang terbaik di Arechi Stadium.
"Dybala dan Zaniolo bisa mencetak beberapa gol, tetapi saya juga tidak bisa mengatakan mereka tidak memiliki permainan yang fantastis," ujar eks juru taktik Tottenham Hotspur itu.
Mourinho membuat keputusan tak terduga ketika menarik Tammy Abraham pada menit ke-68. Sebagai gantinya, ia memasukkan Nemanja Matic. Roma fokus pada strategi serangan balik di waktu tersisa.
"Jika anda bertanya kepada saya, apakah saya lebih suka memiliki striker dengan level yang sama yang bisa saya gantikan dengan yang lain, tentu saja saya akan melakukannya. Itulah yang bisa dilakukan Manchester City, Liverpool, dan beberapa klub Italia," tutur Mou.
Artinya, ia mendesak manajemen Giallorossi mencari pelapis yang sepadan dengan kualitas Abraham. Belakangan, rival sekota Lazio itu terus dikaitkan dengan Andrea Belotti.