REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Candi Prambanan di Yogyakarta merupakan salah satu situs warisan budaya UNESCO populer di Indonesia hingga di dunia internasional. Berlari mengelilingi kawasan Candi Prambanan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelari yang mengikuti Mandiri Jogja Marathon.
Penyelenggaraan event tahunan Mandiri Jogja Marathon kembali digelar tahun ini setelah sempat vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid-19. Kurang lebih 6.000 pelari dari dalam dan luar negeri berpartisipasi dalam ajang lari bergengsi ini pada Ahad (14/8/2022) pagi.
Ajang Mandiri Jogja Marathon 2022 berhasil memperoleh sertifikat dari Association of International Marathons and Distance Races (AIMS) sebagai federasi internasional atletik dunia untuk tiga rute yang dilombakan yakni full marathon, half marathon, dan 10K.
Alhasil, jika seorang pelari mampu mencatatkan waktu dan memecahkan rekor di ajang ini bisa diikutsertakan dalam kualifikasi lomba internasional.
Kawasan Candi Prambanan pada Ahad pun membiru karena menyemutnya para peserta lari Mandiri Jogja Marathon mengenakan jersey bernuansa biru. Sejak pukul 05.00 WIB, para pelari untuk kategori full marathon, half marathon, 10k, dan 5k secara bergilir berlari mengelilingi kawasan Candi Prambanan. Para pelari juga dimanjakan suasana hijau persawahan yang lokasinya hanya beberapa kilometer dari kawasan Candi Prambanan.
Tampil sebagai jawara Mandiri Jogja Marathon 2022 di kategori open full marathon putra adalah Atjong Tio P dengan catatan waktu 02:35:10 dan Westi Indah pada kategori open full marathon putri dengan waktu 03:35:04.
Ajang Mandiri Jogja Marathon juga menjadi media pengenalan pariwisata, seni, dan budaya di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Hal ini lantaran lokasi start dan finish di kawasan Candi Prambanan, Mandiri Jogja Marathon mempersembahkan rute-rute yang memperlihatkan keindahan alam dan kekayaan budaya lokal dengan melewati puluhan desa dan ragam wisata utama di Yogyakarta seperti Candi Prambanan, Candi Plaosan, dan Monumen Taruna.
“Sebagai kota budaya, ajang Marathon ini diharapkan dapat mengangkat dan mempromosikan kekayaan budayanya di tingkat internasional sehingga bisa meningkatkan pariwisata di Yogyakarta, dan tentunya Indonesia. Kami akan terus berusaha meningkatkan kualitas Mandiri Jogja Marathon agar semakin banyak pelari yang ikut,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi.
Darmawan mengatakan, Bank Mandiri berkomitmen terus mendukung gaya hidup masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup. Termasuk, upaya mengembangkan pariwisata, inklusi keuangan, dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Darmawan menambahkan, kendati sempat tertunda akibat pandemi Covid-19, animo pelari nasional dan ekspatriat di Indonesia sangat besar. Hal ini menurutnya juga menandakan mulai bangkitnya minat masyarakat sekaligus menjadi obat rindu bagi para penikmat sport tourism.