REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menampik wacana pihak dia yang mewajibkan pegawai Pemprov DKI Jakarta untuk menghadiri ajang Jakarnaval di Jakarta international E-Prix Circuit (JIEC) Ancol, Ahad (15/8/2022). Menurut dia, para penonton yang datang, berasal dari luar lingkup Pemprov DKI Jakarta.
“Nggak kita wajibkan. Kalo ASN diwajibkan, nanti penuh nggak cukup tempatnya,” kata Riza kepada awak media kemarin malam di Ancol.
Dia melanjutkan, alasan memilih Ancol dan eks sirkuit Formula E sebagai lokasi Jakarnaval karena adanya tribun yang besar dan memadai dan bisa mengumpulkan banyak penonton. Tak hanya itu, pemilihan lokasi tersebut, diklaimnya juga ingin menunjukkan bahwa pihak dia memiliki Ancol sebagai tempat desinasi wisata terbaiknya.
“Saya kira sesuatu yang positif, kalau di Balai Kota (2019) kemarin itu yang hadir cuman di pinggirannya saja,” jelas dia.
Sementara itu, salah satu pegawai Pemprov DKI Jakarta yang enggan disebutkan namanya, mengaku diwajibkan datang ke Jakarnaval. Kedatangannya sejak siang itu, dinilai tugas dari salah satu dinas.
Ditanya kesan saat menonton, dia mengaku belum mendapatkan yang dicarinya. Meski demikian, hal yang paling disorotnya adalah pertunjukan musik dan karnaval serta parade. “Baru sampai nih jam tiga tadi. Datang karena tugas dari dinas. Ada suratnya juga,” kata dia di lokasi, kemarin.
Dia mengaku, pada awalnya datang bersama 10 orang lainnya. Meski demikian, memilih berpencar dan mengunjungi lokasi yang diinginkan. “Lokasinya ya cukup hangat ya, atau panas ya,” jelas dia.