Senin 15 Aug 2022 11:33 WIB

BMKG Ungkap Potensi Gelombang Hingga Enam Meter di Perairan Indonesia

Gelombang tertinggi diprediksi mencapai enam meter.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang warga mencari informasi prakiraan cuaca dengan aplikasi mobile Info BMKG (ilustrasi)
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Seorang warga mencari informasi prakiraan cuaca dengan aplikasi mobile Info BMKG (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 15 - 16 Agustus 2022. Gelombang tertinggi diprediksi mencapai enam meter. 

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur - Selatan dengan kecepatan angin berkisar lima sampai 20 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar lima sampai 25 knot. 

Baca Juga

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia Selatan Bali sampai NTT, Laut Jawa bagian selatan, Selat Makasar bagian selatan, Laut Flores, Laut Banda dan Laut Arafuru," tulis BMKG dalam keterangan resminya pada Senin (15/8/2022). 

Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 hibgga 2,50 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, Laut Jawa bagian timur, Selat Makasar bagian selatan, perairan Pulau Selayar, Laut Flores, perairan Baubau - Kepulauan Wakatobi. Juga di perairan Manui - Kendari, perairan selatan Pulau Sula, perairan selatan Pulau Buru - Seram, perairan Sermata - Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai - Aru, Laut Timor, Laut Arafuru bagian timur dan barat, Laut Maluku. Begitu pula di perairan Utara Papua Barat, perairan Utara Biak, perairan Fakfak - Kaimana, perairan Amamapare.

Sedangkan, untuk gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5 hingga 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan barat Aceh - Kepulauan Nias, perairan Bengkulu - barat Lampung, Samudra Hindia Barat Aceh - Kepulauan Nias, perairan selatan Jawa Barat - Jawa Tengah, perairan selatan Bali - Sumba, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa Barat, Samudra Hindia Selatan NTT. Juga di perairan Pulau Sawu - Rote, Laut Sawu, Laut Banda, perairan selatan Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru bagian tengah.

Adapun untuk gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4,0 hingga 6,0 meter berpeluang terjadi di perairan barat Kep. Mentawai, Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai - Lampung. Juga di Selat Sunda bagian Barat dan Selatan, perairan selatan Banten, Samudra Hindia Selatan Banten, perairan Selatan Jawa Timur, Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah - NTB. 

"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," tulis BMKG. 

Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), dan Kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m). 

"Untuk masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," tulis BMKG. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement