Senin 15 Aug 2022 13:19 WIB

SR017 Terbit, Moduit Ungkap Keuntungan Investasi Sukuk Ritel

Rendahnya tingkat suku bunga simpanan membuat masyarakat mencari investasi lain.

Red: Agus Yulianto
Pemerintah akan menawarkan satu obligasi ritel, yakni Sukuk Ritel seri SR017 yang akan  ditawarkan pada tanggal 19 Agustus hingga 14 September 2022 yang memiliki tenor 3 tahun.
Foto: Istimewa
Pemerintah akan menawarkan satu obligasi ritel, yakni Sukuk Ritel seri SR017 yang akan ditawarkan pada tanggal 19 Agustus hingga 14 September 2022 yang memiliki tenor 3 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, dunia tengah menghadapi ancaman krisis energi dan krisis pangan yang disebabkan oleh terganggunya rantai suplai. Ketegangan geopolitik antara Rusia dengan Ukraina merupakan pemicu utama krisis ini, pasalnya kedua negara punya peran besar dalam percaturan ekonomi dunia. Rusia sebagai salah satu pamasok minyak mentah terbesar dunia, sementara Ukraina pengekspor minyak nabati terbesar yang bersumber dari bunga matahari.

Kelangkaan pangan, energi dan komoditas lainnya membuat inflasi global melambung. Untuk memperlambat laju inflasi, banyak negara di dunia telah menaikan suku bunga acuannya secara agresif seperti yang dilakukan oleh Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve. Kenaikan suku bunga merupakan faktor utama terjadinya perlambatan ekonomi dan resesi ekonomi bahkan mengintai AS beserta sejumlah negara.

Pengendalian inflasi adalah salah satu langkah yang harus dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia dalam mewaspadai tekanan global, dengan tetap menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tinggi. Dalam upaya tersebut pemerintah telah meningkatkan subsidi energi dan bahan bakar tahun ini untuk menjaga daya beli masyarakat. Hal ini terbukti ampuh meningkatkan pertumbuhan ekonomi kuartal-II tahun ini di 5,44 persen YoY (Year on Year).

Meskipun inflasi Indonesia tercatat meningkat ke level 4,94 persen YoY di Juli 2022, namun inflasi inti masih relatif rendah di 2,86 persen YoY. Hal ini menjadi acuan Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan 7 days repo rate di 3,5 persen pada pertemuan Rapat Dewan Gubernur di bulan Juli kemarin.