Semua Desa di Kecamatan Mrebet Purbalingga Bebas BAB Sembarangan

Rep: Idealisa Masyarafina/ Red: Fernan Rahadi

Peringatan hari toilet sedunia ditandai dengan kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya tidak buang air besar sembarangan.
Peringatan hari toilet sedunia ditandai dengan kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya tidak buang air besar sembarangan. | Foto: Antara

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Seluruh warga desa di Kecamatan Mrebet yang berjumlah 19 desa dinyatakan telah bebas dari kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan atau Open Defecation Free (ODF).

Deklarasi sekaligus penyerahan sertifikat ODF dilaksanakan Senin (15/8/2022) bersamaan dengan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Lapangan Desa Serayukaranganyar, Mrebet.

Camat Mrebet, Sakhiman melaporkan upaya mewujudkan Desa ODF ini dilakukan secara bertahap, tahun 2018 dimulai dari Desa Sindang dan Kradenan, tahun 2019 yaitu Desa Mrebet dan Serayularangan, dan sisanya 15 desa dideklarasikan tahun 2022 ini.

"Kami harap setelah dicanangkan deklarasi ODF pada hari ini tolong stakeholder yang ada baik Kepala Desa, Bidan Desa, Kader Kesehatan, dan semua tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk menjaga untuk bisa hidup sehat," kata Sakhiman, Senin (15/8/2022).

Ia meminta ke depan ODF ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan menuju Desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan Kecamatan STBM. Sementara itu, Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengajak kepada masyarakat untuk saling mengingatkan agar tidak buang air besar (BAB) sembarangan. Terlebih BAB di sungai, sebab akan merusak dan mengotori lingkungan.

"Jadi kalau ada masyarakat Mrebet yang BAB di sungai, BAB sembarangan karena tidak memiliki jamban atau kakus di rumahnya nanti untuk bisa dilaporkan ke Kepala Desa, ke Kecamatan atau ke Kepala Puskesmas atau juga ke Ibu Bupati. Nanti langsung diberikan jamban," kata Bupati.

Di samping ODF, Bupati juga mengingatkan masyarakat untuk mendukung Germas. Sebab Germas memiliki tujuan untuk menurunkan beban penyakit, menurunkan biaya pelayanan kesehatan, meningkatkan produktivitas penduduk, dan menurunkan beban finansial masyarakat untuk pengeluaran kesehatan.

"Germas jangan cuma dihafalkan tapi juga dilaksanakan dan disosialisasikan, masyarakat diajak untuk konsumsi buah dan sayur, sering-sering olahraga, masyarakat diajak untuk rutin cek kesehatan, istirahat cukup dan untuk bapak-bapak ini untuk jangan merokok," katanya.

Terkait


Warga Sintang Deklarasi Setop BAB Sembarangan

Pelopori Bebas BAB Sembarangan, Desa Kasih Purbalingga Dapat Mobil Ambulans

Jongkok Vs Duduk, Posisi BAB Seperti Apa yang Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Usus?

Berapa Kali Normalnya Buang Air Besar dalam Sehari? Ini Kata Ahli

Ahli: Buang Air Besar di Kloset Duduk Bisa Sebabkan Radang Usus Buntu

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark