Sleman Alokasikan 4,9 Miliar untuk Pengembangan UMKM
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Gelar Seni Budaya dan Gebyar UMKM di Sinduadi Sleman. | Foto: Wahyu Suryana
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Kabupaten Sleman melakukan pembangunan tahap pertama Factory Kitchen yang diinisiasi Aliansi Produk Nusantara Indonesia (Aproni). Factory Kitchen berlokasi di Kalurahan Sindumartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman.
Peresmian dilakukan Bupati Sleman, Kustini Purnomo, Ketua Umum DPP Aproni, Suci Kuntarsih, Ketua Dewan Pembina Aproni DIY, Gandung Pardiman MM dan Ketua DPW Aproni DIY, Heru Subagyo. Lewat penandatanganan prasasti dan pemotongan tumpeng.
Ketua DPP Aproni, Suci Kuntarsih menerangkan, Aproni merupakan satu organisasi nirlaba yang berorientasi kepada pengembangan dan pembinaan UMKM Indonesia untuk naik kelas. Suci menjelaskan, pengembangan UMKM Go Export lewat beberapa fokus.
Antara lain kepada pelatihan pengolahan produk, peningkatan produktivitas dan mendorong pemasaran produk UMKM halal ke internasional. Ia berharap, kehadiran Factory Kitchen ini dapat membantu produk-produk UMKM dari Kabupaten Sleman.
Terutama, yang selama ini belum memenuhi kapasitas untuk dapat menjangkau pasar ekspor untuk bisa mengembangankan produk-produk menjadi kapasitas produk layak ekspor. Suci turut berharap, ke depannya mampu mewujudkan visi misi Aproni.
"Semoga apa yang menjadi visi misi Aproni ini dapat didukung oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan perekonomian negeri," kata Suci, Sabtu (13/8/2022).
Bupati Sleman, Kustini Purnomo menekankan, Pemkab Sleman berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan dan pengembangan UMKM di Kabupaten Sleman. Dengan adanya Factory Kitchen, Kustini mewakili Pemkab Sleman menyampaikan apresiasinya.
Kustini menyambut baik dan mendorong pelaku UMKM di Sleman untuk meningkatkan kapasitasnya agar dapat Go Export. Selain itu, ia berharap, UMKM Sleman dapat memiliki daya saing tidak hanya dalam pasar domestik namun juga internasional.
"Jejaring positif antara Pemkab Sleman dan Aproni harus terus kita tingkatkan dalam mengembangkan UMKM di DIY khususnya di Kabupaten Sleman," ujar Kustini.
Untuk itu, Kustini turut mendorong pelaku UMKM di Kabupaten Sleman agar dapat memanfaatkan Factory Kitchen dalam peningkatan kualitas UMKM yang ada. Baik dalam sisi pengolahan, produksi, pengemasan maupun dalam sisi pemasaran produk.
Apalagi, Kustini mengingatkan, sektor UMKM menjadi salah satu sektor unggulan penggerak roda perekonomian di Kabupaten Sleman. Karenanya, untuk 2022 ini Pemkab Sleman mengalokasikan anggaran pemberdayaan UMKM sebesar Rp 4,7 miliar.
"Termasuk, DAK, PUPM dan Pokir Aspirasi," kata Kustini.
Kustini menambahkan, saat ini ada 90.267 UMKM di Sleman. Dengan potensi produk kuliner, kerajinan, busana dan lain-lain. Nantinya, Factory Kitchen diharapkan dapat digunakan dalam proses produksi maupun pengemasan produk-produk UMKM.