Senin 15 Aug 2022 18:15 WIB

Presiden China Xi Jinping Dilaporkan akan Kunjungi Arab Saudi

Kunjungan ke Saudi bakal menjadi perjalanan luar negeri pertama Xi sejak awal 2020.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Presiden China Xi Jinping dilaporkan akan mengunjungi Arab Saudi dalam waktu dekat. Jika terealisasi, kunjungan itu bakal menjadi perjalanan luar negeri pertama Xi sejak awal 2020.
Foto: Huang Jingwen/Xinhua via AP
Presiden China Xi Jinping dilaporkan akan mengunjungi Arab Saudi dalam waktu dekat. Jika terealisasi, kunjungan itu bakal menjadi perjalanan luar negeri pertama Xi sejak awal 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Presiden China Xi Jinping dilaporkan akan mengunjungi Arab Saudi dalam waktu dekat. Jika terealisasi, kunjungan itu bakal menjadi perjalanan luar negeri pertama Xi sejak awal 2020.

Seorang sumber di pemerintahan Saudi mengungkapkan kepada The Media Line, dalam kunjungannya Xi akan menandatangani sejumlah kesepakatan ekonomi. "Terutama bidang energi dan ketahanan pangan, di samping lebih banyak perjanjian di berbagai ilmu pengetahuan serta lain-lain," ucapnya, Senin (15/8/2022).

Baca Juga

Selain ke Riyadh, Xi pun dilaporkan akan berkunjung ke Jeddah dan Neom, yakni smart city yang tengah dibangun di wilayah pantai Laut Merah.

“Hubungan China-Saudi stabil. Mereka tidak mengalami guncangan apa pun melainkan tumbuh setiap tahun sebab China tidak mencari peran militer atau sabotase di kawasan itu, melainkan mencari investasi dan proyek ekonomi, serta memperlakukan Arab Saudi sebagai mitra sejati, yang sesuai dengan negara-negara Teluk," kata Ahmad al-Faraj, seorang profesor hubungan internasional Arab Saudi saat diwawancara The Media Line.

Menurut dia, kunjungan Xi ke Saudi, jika terealisasi, akan memiliki implikasi besar. "Kunjungan ini akan menjadi pesan yang jelas bahwa Arab Saudi memiliki sekutu strategis selain Amerika Serikat (AS) dan bahwa ia adalah negara kuat yang tidak dapat dilemahkan di Timur Tengah,” ucapnya.

Volume perdagangan antara Saudi dan China mencapai 87 miliar dolar AS pada 2021. Saudi menjadi pengekspor minyak terbesar ke China, melampaui Rusia. China mengimplementasikan proyek infrastruktur di Saudi senilai 40 miliar dolar AS pada 2014-2019. Kedua negara berusaha untuk meningkatkan kerja sama ekonomi melalui pertemuan kerangka strategis  Saudi Vision 2030 dan Chinese Belt and Road Initiative.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement