Senin 15 Aug 2022 20:08 WIB

Satgas: Kesadaran Prokes Pengelola Ruang Publik Menurun

Kasus aktif Covid-19 yang ditemukan di Indonesia kini sudah lebih dari 53.000.

Red: Nidia Zuraya
Tim Satgas penanganan COVID-19 mengangkat perangkat razia protokol kesehatan (prokes) (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Tim Satgas penanganan COVID-19 mengangkat perangkat razia protokol kesehatan (prokes) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 membeberkan bahwa kesadaran protokol kesehatan (prokes) yang dijalankan oleh pengelola ruang publik mengalami penurunan di saat laju kasus Covid-19 kembali menunjukkan peningkatan.

"Kalau kita perhatikan dari data sekarang, mulai banyak institusi yang tidak lagi menerapkan protokol kesehatan. Misalkan, di tempat-tempat wisata atau di tempat publik," kata Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Sonny Harry B Harmadi dalam Talkshow "Sambut Kemerdekaan, Prokes Jangan Kendor" yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (15/8/2022).

Baca Juga

Berdasarkan data Satgas Covid-19, penurunan kepatuhan protokol kesehatan nampak dari banyak tempat wisata yang tidak lagi secara cermat memeriksa hasil check in melalui Aplikasi PeduliLindungi saat mau masuk ke tempat tersebut, ditemukannya deteksi atau pemeriksaan suhu yang tidak berfungsi, termasuk tempat cuci tangan yang tidak dapat digunakan.

Hal tersebut terjadi di saat pandemi Covid-19 menunjukkan tren positivity rate menyentuh angka 11,4 persen dengan keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit enam persen. Kasus aktif yang ditemukan di Indonesia kini sudah lebih dari 53.000.

Padahal, berdasarkan data BPS yang dilakukan pada bulan Februari hingga Maret 2022, kesadaran masyarakat sudah menyentuh 91,6 persen. Artinya, masyarakat sudah memahami risiko bahaya yang terjadi akibat penularan yang luas.

Oleh karenanya, Sonny meminta agar kepatuhan protokol kesehatan yang dijalankan oleh masyarakat harus dibarengi oleh ketaatan institusi atau pengelola ruang publik. Apalagi, kini pemakaian masker menjadi kunci utama untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.

Sehingga, menurutnya, masyarakat justru akan merasa aneh apabila tidak menggunakan masker saat beraktivitas. Pengetahuan masyarakat untuk menggunakan masker ataupun menjaga jarak sudah cukup didapatkan dari pengalaman pandemi di tahun-tahun sebelumnya.

Ia berharap pada tahun ini Indonesia bisa menuju endemi secara perlahan sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo. "Kalau kita lihat sebetulnya 91,6 persen masyarakat Indonesia itu sudah punya kesadaran pribadi tentang pakai masker. Jadi, kapan mereka memakai masker atau tidak tergantung dari kondisi yang ada, jadi masyarakat kita dorong, kita edukasi tentang memahami besarnya risiko Covid-19," ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement